Gejala Asfiksia pada Bayi yang Perlu Anda Perhatikan

November 10, 2022 | Kaifia

Gejala Asfiksia Neonartum pada Bayi

Asfiksia merupakan kondisi medis dimana seseorang alami kekurangan oksigen sehingga berpotensi menyebabkan kesulitan bernapas. Dalam kasus dimana bayi tidak menerima oksigen yang cukup sebelum, selama dan setelah proses persalinan, kondisi tersebut dinamakan asfiksia neonartum. 

Tanpa penanganan yang tepat, hal ini bisa menyebabkan komplikasi yang serius bahkan dapat mengancam jiwa. 

Medical News Today melansir bahwa dalam kasus ringan atau sedang, bayi dapat pulih sepenuhnya. Namun pada kasus yang lebih parah, asfiksia neonartum mampu menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan organ tubuh lainnya.

Tingkat kerentanan bayi terkena asfiksia di negara berkembang lebih tinggi daripada di negara maju dengan peningkatan angka hingga 10 kali lipat.

Gejala

Si kecil mungkin mengalami beberapa gejala dibawah ini langsung sesaat setelah lahir. Gejalanya antara lain

YesDok Ads

  • Kesulitan bernapas
  • Detak jantung yang lambat
  • Kulit tampak pucat 
  • Refleks rentan lemah
  • Frekuensi buang air kecil menurun

Semakin lama bayi tidak mendapatkan oksigen akan semakin parah tingkat keparahan gejalanya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperoleh penanganan yang tepat.

Pengobatan

Menurut artikel yang dilansir oleh Healthline, waktu ketika bayi menerima diagnosis mampu memengaruhi perawatan mereka. 

Pasca persalinan, bayi dengan kondisi asfiksia membutuhkan ventilasi untuk membantu menndukung pernapasannya. Orang tua atau pengasuh dapat menjaga kehangatan bayi agar meredakan efek berbahaya. 

Dokter juga akan melakukan pemantauan tekanan darah dan asupan cairan bayi supaya memastikan si buah hati mendapatkan oksigen. Asfiksia sulit untuk dicegah karena kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan tanpa peringatan

YesDok Ads