Gaya Hidup Sehat bisa Cegah Diabetes

March 16, 2019 | Iman

Sebuah penelitian baru menunjukkan ketika seseorang didiagnosis menderita diabetes, anggota keluarga lainnya tampaknya lebih cenderung sadar dan akhirnya mengadopsi perubahan gaya hidup sehat.

Penelitian tersebut menemukan bahwa pasangan suami istri yang salah satunya baru didiagnosis dengan diabetes, 50 persen lebih mungkin untuk menghadiri kelas atau mencari tahu bagaimana mengelola berat badan dan 25 persen lebih mungkin untuk mendapatkan pengobatan untuk membantu berhenti merokok.

Mereka juga sedikit lebih mungkin untuk memeriksa gula darah, tekanan darah dan kolesterol, diet sehingga mendapatkan berat badan ideal dan mendapatkan suntikan flu daripada orang yang pasangannya tidak menderita diabetes.

"Kami ingin tahu apakah diagnosis diabetes mempengaruhi orang lain dalam rumah tangga sesegera mungkin setelah adanya diagnosis, ketika satu orang dalam keluarga menderita diabetes, itu sedikit menakutkan. Tetapi itu juga merupakan peluang nyata untuk membantu mereka mengurangi risiko komplikasi, dan mungkin ini saat yang tepat untuk membantu orang sekitar yang juga berada dalam lingkungan rumah," kata penulis utama studi tersebut yang juga seorang ilmuwan peneliti di Kaiser Permanente Northern California di Oakland, Amerika, Julie Schmittdiel seperti dilansir laman WebMD.

Menurutnya para Dokter dan pelayanan kesehatan juga harus membantu anggota keluarga memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat perubahan yang nyata dan terus menerus. Julie menuturkan bahwa diabetes saat ini mempengaruhi 29 juta orang di Amerika Serikat, dimana sebagian besarnya menderita diabetes tipe 2, suatu kondisi yang terkait dengan berat badan berlebih dan gaya hidup yang tidak aktif.

"Salah satu pilar manajemen diabetes tipe 2 adalah perubahan gaya hidup sehat, seringkali juga dengan obat-obatan. Penderita diabetes tipe 2 didorong untuk meningkatkan pola makan mereka, meningkatkan tingkat aktivitas fisik mereka dan, jika mereka merokok, sebaiknya berhenti," ucap Julie.

Julie dan timnya juga mencatat bahwa anak dari orang-orang dengan diabetes tipe 2 juga mungkin mengalami peningkatan risiko penyakit pada saat dewasa yang disebabkan oleh faktor genetika dan kebiasaan gaya hidup bersama.

YesDok Ads

Studi ini mengamati hampir 181.000 pasangan dalam rencana kesehatan Northern California Kaiser Permanente. Para peneliti membandingkan pasangan dengan diagnosis diabetes baru dengan pasangan yang tidak menderita diabetes.

Studi ini tidak menyelidiki alasan mengapa diagnosis diabetes pada satu pasangan dapat menyebabkan perubahan perilaku sehat pada pasangan yang lain. Tapi Julie berteori bahwa paparan pendidikan diabetes, perubahan gaya hidup dan mengelola berat badan memiliki efek positif pada pasangan.

"Adanya diagnosis diabetes bisa menjadi panggilan dan menydarkan mereka para pasangan suami istri agar lebih menjalani gaya hidup sehat," imbuh Julie.

Kordinator program untuk Institut Diabetes di Lenox Hill Hospital di New York City, Dr Gerald Bernstein menambahkan bahwa data dalam penelitian yang dilakukan Julie beserta timnya memiliki data yang sangat penting karena temuan ini harus menjadi dasar pendidikan dan manajemen diabetes ketika seseorang didiagnosis.

Ia juga sepakat bahwa dengan membuat perubahan yang sehat, pasangan tanpa diabetes dapat menunda diagnosa diabetes mereka sendiri. "Saya mencatat bahwa perubahan perilaku yang sehat kemungkinan akan bermanfaat bagi seluruh keluarga. Begitu Anda memulai perubahan perilaku dengan gaya hidup sehat, Anda juga akan melindungi anak-anak dari diabetes di masa depan," terang dr Gerald. (Iman Firmansyah)

Photo Source : India Times

YesDok Ads

Related Tags