Gagal Hati, Penyebab dan Cara Mencegahnya

January 25, 2023 | Claudia

Gagal Hati

Gagal hati terjadi ketika hati tidak bekerja dengan cukup baik untuk menjalankan fungsinya, misalnya memproduksi empedu dan membersihkan tubuh dari zat yang berbahaya. Gejala gagal hati termasuk mual, kehilangan nafsu makan, dan terdapat darah pada feses.

Organ hati melakukan banyak fungsi penting, seperti:

  • Membuat protein darah yang membantu pembekuan, mengangkut oksigen, dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
  • Pembuatan empedu, yakni zat yang dibutuhkan untuk membantu mencerna makanan.
  • Membantu tubuh menyimpan glukosa dan bentuk glikogen.
  • Membersihkan tubuh dari zat berbahaya dalam aliran darah, termasuk obat-obatan dan alkohol.
  • Memecah lemak jenuh dan menghasilkan kolesterol.

Gagal hati terjadi ketika hati tidak bekerja dengan cukup baik untuk melakukan tugas-tugas ini. Gagal hati bisa menjadi kondisi darurat yang mengancam jiwa, sehingga membutuhkan bantuan medis segera.

Penyebab gagal hati

Banyak penyakit dan kondisi berbeda yang dapat menyebabkan gagal hati, termasuk Hepatitis B dan C, penyakit hati berlemak yang tidak berhubungan dengan alkohol, penyalahgunaan alkohol, dan hemokromatosis.

Dalam banyak kasus, gagal hati kronis diakibatkan oleh sirosis. Sirosis adalah jaringan parut pada hati yang terjadi akibat cedera berulang atau trauma jangka panjang, seperti akibat minum alkohol secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama, atau infeksi hepatitis kronis.

Saat jaringan parut menggantikan jaringan hati yang sehat, hati akan kehilangan kemampuannya untuk berfungsi dengan baik, sehingga terjadilah gagal hati.

Gagal hati akut paling sering disebabkan oleh:

YesDok Ads

  • Infeksi virus, seperti hepatitis B.
  • Penggunaan obat atau racun tertentu secara berlebihan, seperti acetaminophen dan penggunaan obat lain, termasuk antibiotik tertentu, antidepresan, obat antikejang, hormon buatan, dan obat antijamur.
  • Mengonsumsi minuman herbal secara berlebihan.
  • Gangguan metabolik atau vaskular, seperti penyakit Wilson dan hepatitis autoimun.

Gejala gagal hati

Gagal hati bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk berkembang. Gejala gagal hati sering kali terlihat seperti gejala dari kondisi medis lainnya, sehingga sulit untuk mengenali dan mendiagnosis gagal hati pada tahap awal. Gejala gagal hati bisa menjadi lebih buruk seiring berjalannya waktu, karena organ hati yang mulai gagal melakukan fungsinya akan terus melemah.

Gagal hati kronis atau gagal hati yang terjadi selama bertahun-tahun dapat menyebabkan:

  • Kelelahan
  • Mual
  • Kehilangan selera makan
  • Diare
  • Muntah darah
  • Darah pada feses

Saat gagal hati berlanjut, gejala bisa menjadi lebih parah. Pada tahap selanjutnya, gejala gagal hati dapat termasuk:

  • Penyakit kuning, yakni kondisi menguningnya kulit dan mata.
  • Kelelahan ekstrem.
  • Menjadi linglung.
  • Penumpukan cairan di perut, hingga lengan dan kaki.

Ada juga kondisi gagal hati akut, yang menyebabkan seseorang mengalami sejumlah gejala seperti:

  • Terjadi pendarahan
  • Gangguan pada mental
  • Bau napas terasa apak atau manis
  • Terdapat masalah pada gerakan tubuh
  • Kehilangan selera makan
  • Perasaan tubuh seperti tidak sehat
  • Penyakit kuning

Pengobatan gagal hati sangat tergantung apakah gagal hati yang diderita seseorang bersifat akut atau kronis. Untuk gagal hati kronis, pengobatannya meliputi perubahan pada pola makan dan gaya hidup, termasuk:

  • Menghindari alkohol atau obat-obatan yang dapat membahayakan organ hati Anda.
  • Mengurangi konsumsi beberapa jenis makanan, seperti daging merah, keju, dan telur.
  • Menurunkan berat badan berlebih dan melakukan pengelolaan terhadap faktor risiko metabolik, termasuk tekanan darah tinggi dan diabetes.
  • Mengurangi garam dalam makanan.

YesDok menyediakan dokter profesional yang memungkinkan Anda berkonsultasi dari mana saja dan kapan saja. Konsultasi keluhan mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

YesDok Ads