Feminine Issues pada Perempuan dan Cara Atasinya

August 15, 2021 | Iman

Kesehatan perempuan

Feminine Issues atau permasalahan kesehatan pada perempuan terjadi di berbagai usia mulai dari masa kanak-kanak hingga lanjut usia. Sejak balita, perempuan telah dihadapi dengan risiko-risiko masalah kesehatan pada organ reproduksi seperti perlekatan maupun tertutupnya bibir kemaluan. 

Menginjak masa remaja, perempuan juga sering mengeluhkan rasa nyeri selama haid dan keputihan berulang. Keluhan-keluhan tersebut berlanjut hingga memasuki masa kehamilan sampai masa menopause.

Pada masa kehamilan, seorang perempuan sering merasa kesulitan dalam mengontrol frekuensi buang air kecil. Hal ini juga terjadi pada perempuan lansia yang perlu menggunakan popok dalam kegiatan sehari-harinya. 

Beberapa keluhan yang dirasakan adalah keluhan vagina melonggar, atrofi vagina, dan kondisi vagina yang kering. Beberapa perempuan paska menopause mengalami atrofi vagina yang dapat menyebabkan gangguan fungsi seksual dan penurunan kualitas hidup. 

Selain itu, kondisi vagina yang kering juga dapat terjadi akibat penurunan kadar estrogen. Kondisi ini menimbulkan rasa nyeri saat berhubungan dan lecet pada epitel vagina.

YesDok Ads

Diperlukan beragam penanganan terkini untuk feminine issues pada berbagai usia, mulai dari intervensi perilaku, latihan otot, hingga pembedahan.

Contoh paling sederhana yang dapat perempuan lakukan secara mandiri di rumah adalah dengan melakukan Senam Kegel untuk melatih otot dasar panggul. Perempuan juga disarankan untuk berkemih secara rutin untuk melatih kandung kemih agar tidak penuh serta melakukan penurunan berat badan yang ideal.

Bagi feminine issues yang serius, diperlukan pemeriksaan penunjang dan tindakan untuk menuntaskan masalah-masalah tersebut. 

Salah satu tindakan yang sering menjadi solusi dari masalah kesehatan pada perempuan adalah FemiLift atau prosedur laser vaginal yang bersifat non-invasif, tidak memerlukan rawat inap dan pembedahan, dan cenderung memiliki rasa sakit yang minimal, dimana menggunakan laser CO2 yang menstimulasi produksi kolagen dan elastin.

(Foto : pixabay)

YesDok Ads