Efek Samping Vaksin COVID-19 Perlu Dijelaskan

November 25, 2020 | Claudia

Vaksin COVID-19

Vaksin COVID-19 sudah mulai ramai diperbincangkan. Berbagai perusahaan telah mengumumkan tingkat keefektivitasan vaksin yang diproduksi, bahkan beberapa mengklaim sudah bisa memproduksi massal vaksin buatannya. Simulasi vaksinasi COVID-19 juga sudah dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Menandakan, vaksin COVID-19 memang sudah bukan hanya di angan-angan.

Namun, ada satu hal yang harus menjadi perhatian. Baik pemerintah yang menangani kesehatan masyarakat maupun pembuat vaksin, harus benar-benar transparan mengenai efek samping yang mungkin dialami seseorang setelah mendapatkan suntikan pertama vaksin COVID-19.

Menurut dr. Sandra Fryhofer dari American Medical Association, vaksin COVID-19 Pfizer dan Moderna memerlukan dua dosis dengan interval yang berbeda-beda. Sebagai seorang dokter, ia khawatir, apakah pasiennya diharuskan kembali untuk mendapat suntikan kedua jika ia mengalami efek samping yang tidak menyenangkan saat mendapatkan suntikan pertama?

Beberapa peserta uji coba vaksin COVID-19 dari Moderna dan Pfizer mengaku mengalami demam tinggi, nyeri tubuh, sakit kepala parah, kelelahan sepanjang hari, dan gejala lainnya setelah menerima suntikan vaksin COVID-19. Kedua perusahaan memang mengakui, bahwa vaksin yang mereka produksi dapat menyebabkan efek samping yang mirip dengan gejala ringan terkait COVID-19, seperti nyeri otot, menggigil, dan sakit kepala.

YesDok Ads

Seorang wanita berusia 50-an asal Carolina Utara dalam studi Moderna mengatakan, dia tidak mengalami demam, tetapi menderita migrain parah yang membuatnya harus beristirahat seharian penuh dan tidak dapat fokus. Ia mengatakan bahwa dirinya merasa lebih baik keesokan harinya, setelah mengonsumsi Excedrin. Ia juga menambahkan bahwa Moderna mungkin harus memberitahu orang-orang untuk beristirahat penuh setelah mendapatkan suntikan kedua vaksin COVID-19.

Pembelaan mengenai efek samping vaksin pun juga dilontarkan. Efek samping dikatakan merupakan respons imun yang wajar terjadi setelah seseorang mendapatkan suntikan vaksin. Oleh karena itu, tidak perlu terlalu dikhawatirkan mengenai efek samping yang akan muncul. Meski begitu, vaksin baru dapat didistribusikan dengan bebas setelah mendapat rekomendasi dan pengesahan dari Food and Drug Administration atau Badan Pengawas Obat dan Makanan. Untuk itu, mari kita pantau terus perkembangan mengenai vaksin COVID-19 untuk mendapatkan solusi yang terbaik bagi pandemi ini.

(Foto: paho.org)

YesDok Ads