Efek Panas di Perangkat Vaping Sebabkan Cedera Paru-paru

October 11, 2020 | Iman

Vaping

Vaping bagi sebagian orang mungkin sarana untuk menuju berhenti dari kebiasaan merokok. Tapi, tahukah Anda jika pemanasan yang berasal di perangkat vaping dapat menyebabkan cedera paru-paru yang signifikan.

Sebuah studi menunjukkan cedera paru-paru yang signifikan dari perangkat rokok elektrik dengan elemen pemanas paduan nikel-kromium. Penemuan ini konsisten, dengan atau tanpa penggunaan nikotin yang sebelumnya dianggap berkontribusi pada masalah pernapasan yang mengancam jiwa.

Hasil awal, telah diterbitkan dalam Journal of American Heart Association diamati selama studi yang lebih besar yang dirancang untuk mengeksplorasi efek dari rokok elektronik dan produk vaping lainnya digunakan pada sistem kardiovaskular. Saat melakukan eksperimen, peneliti mengamati cedera paru terkait penggunaan produk rokok elektrik.

"Hasilnya sangat berdampak, kami merasa sangat penting untuk merilis temuan awal lebih awal agar pengguna rokok elektronik dapat lebih cepat waspada terutama mengingat pengguna rokok elektrik berisiko tinggi terkena COVID-19," kata penulis studi senior Robert A. Kloner.

Dalam satu jam setelah memulai eksperimen, diamati bukti gangguan pernapasan yang parah, termasuk kesulitan bernapas, mengi dan terengah-engah. Setelah menganalisis jaringan paru-paru dari subjek dalam penelitian tersebut, ditemukan gangguan dan perubahan serius lainnya seperti lesi paru-paru, kemacetan sel darah merah, penghapusan ruang alveolar, dan pneumonitis dalam beberapa kasus..

YesDok Ads

Penelitian saat ini bertujuan untuk mempelajari dampak dari menghirup uap rokok elektrik pada fungsi jantung dalam model eksperimental pra-klinis yang mapan. Selama hampir satu tahun, diketahui tidak ada subjek yang terpapar uap dari perangkat stainless steel, baik dengan dan tanpa aditif. Tetapi mengalami gangguan pernapasan dan satu-satunya subjek menunjukkan area peradangan di paru-paru kurang dari 10%.

Cedera paru terjadi tanpa nikotin, atau aditif dan mungkin juga terkait dengan pengaturan daya watt yang lebih tinggi pada perangkat rokok elektrik. Studi ini masih ditindaklanjuti dengan studi tambahan di masa mendatang untuk secara sistematis mencoba menentukan penyebab masalah paru-paru.

Vaping terbukti menyebabkan peningkatan tekanan darah, disfungsi endotel, serta risiko stroke. “Elemen pemanas dalam jenis rokok elektrik yang tersedia secara komersial biasanya terbuat dari baja tahan karat, nikel-kromium, nikel atau titanium bisa berbahaya dan memperburuk gejala pneumonia,” peneliti menambahkan.

(Foto: pixabay)

YesDok Ads