Dilarang Swab Mandiri, Ini Risiko yang Wajib Diketahui

July 25, 2021 | Aqiyu

swab mandiri

Angka penularan virus corona masih tinggi. Untuk mendeteksi tubuh terinfeksi atau tidak, Anda harus melakukan tes. Diantaranya adalah tes swab antigen dan PCR. Hingga saat ini, alat swab tes banyak diperjualbelikan dan digunakan secara mandiri.

Tes swab antigen merupakan pemeriksaan cepat untuk mendeteksi keberadaan antigen atau bagian virus dalam tubuh. Swab antigen dilakukan dengan cara mengambil sampel lendir di tenggorokan atau hidung. Namun kebanyakan swab antigen dilakukan melalui hidung.

Para ahli menyebutkan bahwa rapid test antigen tidak boleh dilakukan secara mandiri atau dilakukan bukan oleh ahlinya atau tenaga kesehatan. Hal ini karena orang umum tidak paham cara mengambil sampel yang tepat dan benar. Maka akan berpotensi memunculkan hasil yang tidak akurat yakni false positive atau false negative.

Selain itu, swab mandiri yang dilakukan orang awam berisiko menimbulkan iritasi atau pendarahan karena memasukkan alat yang tidak benar. Swab nasofaring yang dilakukan melalui lubang hidung ini memiliki banyak pembuluh darah dan lapisan kulit atau mukosa yang tipis. Orang yang tidak paham dengan struktur anatomi hidung dan bagian yang harus diambil sampelnya tidak diperbolehkan melakukan swab mandiri.

Pendarahan pada hidung akibat kesalah saat swab mandiri tidak boleh diabaikan. Swab yang salah dapat menimbulkan rasa sakit hingga mukosa terluka. Pendarahan pada hidung juga disebut dengan epistaksis yang merupakan kondisi gawat darurat dan harus segera mendapatkan penanganan khusus. Tangkai swab juga berpotensi mengenai pembuluh darah yang mudah pecah. Pendarahan pada hidung juga dapat menyumbat jalan napas.

Meski jarang terjadi, namun alat swab yang tersangkut saat pengambilan tes dapat saja terjadi. Penyebaran virus pun dapat terjadi saat swab mandiri yang dilakukan tidak menggunakan APD. Pengambilan sampel virus corona bisa melalui belakang tenggorokan atau orofaring. Sampel ini bisa diambil lebih mudah melalui mulut.

Meski begitu, kesalahan pengambilan sampel melalui mulut cukup sering terjadi. Sebab, sampel yang diambil kebanyakan adalah air liur bukan lendir di tenggorokan. Untuk itu, tes swab antigen sebaiknya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang ahli dibidangnya demi keamanan dan kesehatan bersama.

YesDok Ads