Diet
+1

Diet Karbo vs Diet Keto, Mana yang Lebih Baik?

November 09, 2019 | Iman

Diet rendah karbohidrat dan diet keto merupakan dua jenis diet yang populer dan sedang tren saat ini. Semakin banyak orang yang memilih diet ini untuk menurunkan berat badan secara efisien.


Secara teknis keduanya mengajak penggunanya untuk membatasi asupan karbohidrat sehingga proses penurunan berat badan bekerja cepat. Dilansir Times of India, berikut perbedaan antara keduanya.
 

Apa itu diet rendah karbo?

Diet ini mengajak penggunanya membatasi asupan karbo yang sebagian berasal dari nasi, biji-bijian, minuman manis, dan roti. Tidak ada aturan resmi yang keras dalam diet ini, umumnya hanya memangkas 25 hingga 45 persen dari asupan kalori harian karbohidrat. Sisanya diimbangi dengan protein dan nutrisi mikro lainnya.


Pada saat yang sama, Anda harus meningkatkan asupan protein, lemak sehat, dan sayuran agar diri tetap kenyang. Hanya dengan membatasi asupan karbohidrat, Anda mengurangi asupan kalori secara keseluruhan, yang pada akhirnya membantu Anda menurunkan berat badan.


Tren diet ini dianggap sangat baik untuk orang yang menderita diabetes, masalah kardiovaskular dan obesitas. Secara umum tidak ada efek berbahaya dari mengikuti diet ini tetapi pada awalnya, mungkin membuat Anda merasa lemah karena kurang karbohidrat dari biasanya.

YesDok Ads

 
Mengenal Diet Keto?

Hampir sama dengan diet karbo, pada diet ini Anda juga diharuskan membatasi asupan karbohidrat, tetapi Anda juga diharuskan mengonsumsi lebih banyak lemak dan protein. Tujuan dasarnya adalah memaksa tubuh mengubah sumber energi yang disebut ketosis. Ketosis adalah keadaan di mana tubuh kita mulai memproduksi keton dari lemak yang tersimpan di tubuh dan menggunakan lemak sebagai sumber energi utama pengganti karbohidrat.


Jadi, pada dasarnya dalam diet ini Anda harus mengonsumsi kurang dari 50 gram karbohidrat setiap hari, menjaga asupan protein dan meningkatkan konsumsi lemak secara drastis. Ketika tubuh mulai menggunakan lemak untuk energi, berat badan akan mudah turun secara otomatis. Meskipun, diet ini ampuh untuk penurunan berat badan, tetap saja ada risiko seperti lemah dan sakit kepala.


Lalu Mana yang Lebih Baik?

Keduanya baik untuk menurunkan berat badan, tetapi jika Anda harus memilih satu untuk keduanya, maka ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Keduanya tetap memiliki pro dan kontranya sendiri. Para ahli menyarankan sebelum mengikuti pola diet, baiknya berkonsultasilah dengan ahli gizi dahulu sebab kebutuhan kalori setiap manusia berbeda pada umumnya.

(Foto: express.co.uk)

YesDok Ads