Selama ini banyak orang yang salah kaprah terhadap jenis diabetes. Banyak orang awam menyebut istilah diabetes kering dan basah yang sebenarnya dalam dunia medis itu tidak ada. Jenis diabetes hanya ada diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional.

Kemungkinan mereka yang menyebut diabetes basah dan kering merujuk pada jenis lukanya. Penderita diabetes memiliki luka sejumlah luka yang menghitam dengan kondisi kulit tidak kunjung membaik, biasanya disebut dengan diabetes kering. Sedangkan diabetes basah yakni luka basah bernanah yang terus menerus terjadi dan sulit disembuhkan hingga berujung amputasi.

Penyebab luka diabetes sulit disembuhkan adalah buruknya sirkulasi darah. Tingginya kadar gula dalam darah bisa mengakibatkan penyempitan pembuluh darah arteri. Sehingga menghambat aliran darah dari jantung keseluruh tubuh. Menurunnya sistem kekebalan tubuh juga membuat luka menjadi lebih lama. Serta kerusakan saraf membuat luka sulit kering. Sebab jaringan saraf yang rusak tidak akan mendapatkan aliran darah yang cukup.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan data dari Kemenkes, penyakit gula ini telah menduduki urutan ketiga dengan persentase sebesar 6,7 persen, penyakit jantung sebesar 12,9 persen dan stroke sebesar 21,1 persen. Sementara menurut data International Diabetes Federation (IDF) Atlas pada tahun 2017 menyebutkan Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia dengan jumlah diabetes sebanyak 10,3 juta jiwa. Sedangkan data WHO menunjukkan penderita diabetes mencapai 8,5 persen dari populasi dunia.

(Foto: mumbai mirror)