Demam Pada Ibu Hamil Sebabkan Anak Autis, Benarkah?

June 22, 2020 | Aqiyu

Ibu hamil demam

Kehamilan adalah sesuatu yang dinanti-nanti oleh pasangan suami istri. Saat wanita dinyatakan positif hamil, segala cara dilakukan untuk menjaga kehamilan tersebut. Namun sayangnya, tidak semua kehamilan berjalan lancar. Karena ada beberapa keluhan yang kerap kali dirasakan oleh ibu hamil. Salah satunya adalah demam yang terjadi ketika hamil.

Ibu hamil dikatakan demam bila suhu tubuhnya mencapai 38 derajat celcius. Demam muncul saat hamil bisa disebabkan oleh banyak faktor. Demam bisa menandakan adanya infeksi yang terjadi pada tubuh. Demam pada ibu hamil bisa reda dengan sendirinya maupun hilang dengan mengonsumsi obat yang sudah diresepkan oleh dokter. Tapi bila suhu tubuh ibu hamil semakin tinggi harus segera diperiksakan. Lalu apakah demam bisa memengaruhi janin dalam kandungan?

Ada beberapa penelitian yang menyebutkaan bahwa demam yang berkepanjangan dan terjadi terus menerus pada ibu hamil berkaitan dengan autisme pada anak. Apalagi jika demam yang terjadi pada trimester kedua. Jurnal Molecular Psychiatry yang diterbitkan oleh University Columbia, menemukan bahwa anak yang mengidap autisme berkaitan dengan infeksi. Hal itu karena efek dari virus penyebab demam, berdampak pada janin yang sedang berkembang.

YesDok Ads

Demam yang dialami ibu hamil dapat menganggu tumbuh kembang janin terutama mengakibatkan gangguan saraf. Masa pertumbuhan janin yang tidak berjalan dengan lancar dan baik, membuat peluang melahirkan anak dengan autisme. Namun risiko tersebut terbilang masih rendah. Mengingat penyebab anak autisme bukan hanya karena demam yang dialami ibu saat hamil saja.

Selain itu, penelitian juga menyebutkan bahwa ibu hamil yang terbiasa mengonsumsi obat-obatan seperti parasetamol saat mengalami demam berisiko lebih rendah melahirkan anak dengan austime dibandingkan ibu hamil yang tidak mengonsumsi apapun saat mengalami demam. Untuk mengetahui dengan pasti bagaimana penanganan demam yang tepat bagi ibu hamil Anda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter terpercaya di aplikasi YesDok.

(Foto: CDC) 

YesDok Ads