Haid atau menstruasi adalah siklus bulanan yang normal terjadi pada wanita. Biasanya haid berlangsung selama 7-14 hari. Darah yang dikeluarkan memiliki warna dan bentuk yang berbeda-beda. Ada yang warnanya merah menyala, merah kecoklatan, hitam hingga darah yang dikeluarkan berbentuk gumpalan darah.

Gumpalan darah pada haid yang mirip daging lunak ini mungkin bisa membuat sebagian besar wanita merasa khawatir. Padahal, gumpalan darah haid sebenarnya normal terjadi. Selama gumpalan darah tersebut terjadi hanya sesekali di awal menstruasi dan jumlahnya sedikit. Gumpalan darah pada haid biasanya karena darah haid yang dikeluarkan sangat banyak.

Darah haid yang menggumpal juga untuk mencegah darah keluar terlalu banyak dari tubuh. Fungsinya mirip dengan pembekuan darah saat tubuh mengalami luka atau cedera. Namun, bila jumlah gumpalan darahnya banyak, berukuran besar lebih dari 2,5 cm dan menstruasi disertai nyeri hebat, hal tersebut bisa menandakan gejala suatu penyakit atau masalah kesehatan. Beberapa kondisi medis yang menyebabkan darah haid menggumpal tidak normal sebagai berikut:

Masalah hormon

Hormon yang tidak seimbang bisa menyebabkan darah menggumpal. Hormon tersebut terkait dengan kadar hormon estrogen dan progesteron. Bila kedua kadar hormon tersebut terlalu banyak atau sedikit maka berpengaruh pada darah haid yang keluar.

Miom

Miom merupakan salah satu masalah reproduksi dimana tumbuh tumor non-kanker pada dinding rahim. Selain membuat darah haid menggumpal, miom juga dapat membuat volume darah haid lebih banyak dari biasanya.

Endometriosis

Endometriosis atau jaringan rahim tumbuh di luar rahim. Jenis penyakit ini dapat menyebabkan darah haid yang keluar menggumpal dan terjadinya pendarahan abnormal.

Adenomyosis

Adenomyosis atau lapisan rahim tumbuh ke dalam dinding rahim, sehingga dinding rahim menebal dan membesar 2-3 kali lipat dari ukuran normal. Wanita yang menderita adenomyosis dapat mengalami pendarahan parah, termasuk gumpalan darah haid.

(Foto: huffpost australia)