Cegah Penyebaran Omicron, WHO Imbau Masyarakat Tunda Liburan

December 22, 2021 | Helmi

whoo

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengimbau orang-orang untuk membatalkan beberapa rencana liburan akhir tahun mereka untuk melindungi kesehatan, karena varian Omicron menyebar secara global.

"Sebuah acara yang dibatalkan lebih baik daripada hidup yang dibatalkan," kata kepala WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, seraya menambahkan bahwa "keputusan sulit" harus dibuat.

Sejumlah negara telah bertindak untuk mencoba menghentikan penyebaran varian, termasuk memberlakukan pembatasan perjalanan. Seperti di Indonesia yang juga telah mencatat adanya pasien yang terpapar Omicron.

Pakar penyakit menular di Amerika Serikat, Dr Anthony Fauci, juga memperingatkan bahwa perjalanan Natal akan meningkatkan penyebaran Omicron bahkan di antara mereka yang divaksinasi penuh.

Prancis dan Jerman termasuk di antara negara-negara yang memberlakukan pembatasan perjalanan untuk mengatasi Omicron, sementara Belanda telah memberlakukan penguncian ketat selama periode Natal.

Di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan bahwa pemerintah perlu membawa aturan baru di Inggris ketika kasus Omicron melonjak, tetapi tidak mengumumkan pembatasan lebih lanjut.

YesDok Ads

Omicron - pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada bulan November dan telah digolongkan sebagai "varian yang menjadi perhatian" oleh WHO.

Dr Tedros mengatakan sekarang ada bukti bahwa varian itu "menyebar secara signifikan lebih cepat" daripada versi dominan sebelumnya, Delta.

Selain itu, Dr Tedros mengatakan bahwa "kita semua muak dengan pandemi ini. Kita semua ingin menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga. Kita semua ingin kembali normal".

Tetapi dia mengatakan bahwa setiap orang, "pemimpin dan individu", harus membuat keputusan sulit untuk melindungi orang, termasuk dengan membatalkan atau menunda acara.

"Lebih baik membatalkan sekarang dan merayakannya nanti daripada merayakan sekarang dan berduka nanti," kata Dr Tedros.

Dia juga mengatakan bahwa pandemi dapat berakhir pada 2022, jika 70% dari populasi setiap negara di dunia divaksinasi pada pertengahan tahun depan.

YesDok Ads