Cegah Kerusakan Organ Akibat Hipertensi

February 22, 2020 | Iman

Hipertensi

Hipertensi yang tidak dikendalikan dan ditangani dengan tepat akan menyebabkan kerusakan organ tubuh, yaitu pada otak, jantung, mata, ginjal serta pembuluh darah perifer. 

Kerusakan organ akan menyebabkan kecacatan yang berdampak beban biaya yang tinggi dan menurunnya kualitas hidup penderitanya. 

Namun sayangnya, sampai saat ini kepedulian terhadap hipertensi dan kesadaran akan pencegahan sekaligus pengobatannya di Indonesia masih rendah. Sebagian besar penderita hipertensi tidak menyadari bahwa dirinya telah menderita hipertensi ataupun mendapatkan pengobatan. 

Perlu diketahui, Hipertensi, secara perlahan tapi pasti, akan menyebabkan komplikasi kerusakan struktural dan fungsional pembuluh darah dan juga organ-organ terminal (mata, otak, jantung, ginjal). 

Hal tersebut dikenal dengan istilah Hypertension-Mediated Organ Damage (HMOD). Adapun beberapa manifestasi klinis HMOD terminal ini antara lain adalah gagal jantung, sindrom koroner akut, stroke, demensia vaskuler atau pikun, gagal ginjal dan gangguan pengelihatan termasuk kebutaan.

YesDok Ads

HMOD pada umumnya baru bermanifestasi klinis pada kasus hipertensi berat dan kronis. Walaupun begitu, HMOD juga dapat dijumpai pada kasus hipertensi yang lebih ringan dan tanpa gejala (asimptomatik). 

Pemanfaatan kemajuan dan perkembangan teknologi kedokteran saat ini semakin meningkatkan ketajaman diagnosis HMOD terutama pada kasus-kasus asimptomatik. Sementara itu, Hipertensi akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sampai 2 kali sedangkan gagal jantung dan stroke sampai 3 kali.

Mulai saat ini kita harus mengerti bahwa Risiko terjadinya penyakit serebrokardiovaskular meningkat seiring dengan terjadinya HMOD, dan semakin tinggi bila terjadi kerusakan sekaligus di beberapa organ (multiple). 

Ada Beberapa tipe HMOD dapat diatasi dengan terapi antihipertesi, terutama bila diberikan sejak dini. Terapi anti-hipertensi sangat penting karena dapat memperlambat progresivitas HMOD serta menurunkan risiko terjadinya penyakit serebrokardiovaskular.

(Foto : wellnessgarage.ca)

YesDok Ads