Cara Mengatasi Demam pada Anak

May 11, 2022 | Iman

Anak demam

Demam pada anak dapat disebabkan oleh banyak hal, namun bukan berarti harus langsung ditangani dengan obat.

Demam merupakan mekanisme alami tubuh dalam melawan infeksi. Munculnya demam pada anak menandakan bahwa sistem kekebalan tubuh anak sedang bekerja untuk memerangi flu atau infeksi lain.

Demam terjadi ketika otak memberi perintah untuk meningkatkan suhu tubuh. Hal ini diperlukan guna mengarahkan sel-sel darah putih melawan virus dan bakteri yang mengganggu tubuh.

Ada beberapa penyebab demam tinggi pada anak yang perlu diketahui, yaitu:

•    Infeksi

Infeksi yang sering kali menjadi penyebab anak menderita demam tinggi adalah infeksi akibat bakteri dan virus.Penyakit infeksi yang dapat menyebabkan demam tinggi pada anak, antara lain adalah flu, roseola radang amandel, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), infeksi ginjal, infeksi saluran kemih (ISK), cacar air, dan batuk rejan.

•    Pakaian dan suhu lingkungan

Tidak hanya infeksi, demam juga bisa menyerang anak jika dia terlalu lama beraktivitas di luar ruangan saat cuaca panas. Demam juga dapat terjadi ketika anak menggunakan baju yang terlalu tebal. Kondisi ini biasanya dialami oleh bayi, terutama bayi baru lahir. Dianjurkan untuk memakaikan bayi pakaian tebal hanya jika suhu udara memang dingin.

YesDok Ads

•    Efek imunisasi

Sebagian anak dan bayi juga dapat mengalami demam setelah imunisasi. Biasanya demam yang dialami tergolong ringan. Tanyakanlah kepada dokter yang memberikan imunisasi, mengenai penanganan yang mungkin dibutuhkan bila anak demam setelah imunisasi.

Cara Mengatasi Demam Tinggi pada Anak

Ketika demam terjadi, cairan tubuh akan lebih cepat menguap, sehingga meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi, Maka dari itu, hal penting yang harus dilakukan pertama kali saat mengatasi demam tinggi pada anak adalah mencukupi kebutuhan cairannya.

Usahakan agar anak tercukupi kebutuhan cairannya supaya tubuhnya tetap terhidrasi. Selain itu, usahakan agar ia mengonsumsi makanan yang bergizi dan kandungan airnya tinggi, seperti Buah-buahan atau sup. Pada bayi, cukupi asupan cairan dengan memberinya lebih banyak air susu ibu (ASI) atau susu formula.

Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa penderita DBD yang mengonsumsi minuman isotonik elektrolit diketahui mengalami mual dan muntah lebih sedikit. Bahkan, demam yang dialaminya pun lebih cepat turun dibandingkan dengan penderita DBD yang hanya mengonsumsi air putih.

Oleh karena itu, lengkapi kebutuhan cairan anak Anda saat demam dengan memberikan minuman isotonik elektrolit. Dengan begitu, demam pun dapat segera teratasi.

(Foto: herminahospital)

YesDok Ads