Ibu yang hamil dan melahirkan tidak melulu dengan berat badan drastis naik. Banyak juga ibu hamil yang pasca melahirkan dan menyusui memiliki berat badan rendah sampai underweight. Masalah lainnya yakni kesulitan dalam menambah berat badan.

Berat badan rendah yang terjadi pasca melahirkan bisa disebabkan oleh kelelahan mengurus bayi batu lahir sehingga berat badan cenderung menurun. Selain itu, dipengaruhi pula ketika hamil tidak mengalami lonjakan kenaikan berat badan. Faktor lain penyebab penurunan berat badan dibawah normal adalah:

• Hipertiroidisme atau kelenjar tiroid yang terlallu aktif.

• Penyakit coeliac yang menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik.

• Gangguan makanan seperti anoreksia.

Ibu hamil pasca melahirkan sebaiknya tidak mengalami penurunan berat badan karena diharuskan menyusui. Jika berat badan semakin menurun pasca melahirkan maka bisa mengganggu proses menyusui. Dimana saat proses menyusui si kecil asupan nutrisi dari sang ibu harus tetap terjaga untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayinya.

Berikut cara menambah berat badan pasca melahirkan:

1. Memperbanyak asupan kalori dan kaya gizi. Jumlah kalori yang dibutuhkan untuk menambah berat badan adalah 500 kalori per hari. Dengan jumlah tersebut ibu menyusi memperoleh sekitar 0,45 kg per minggu.

2. Mengonsumsi banyak sumber protein. Makanan yang mengandung protein sangat beragam seperti biji-bijian.

3. Rutin ngemil diantara makan besar. Ngemil adalah salah satu cara ampuh menaikkan berat badan. Usahakan agar Anda ngemil setiap 2 atau 3 jam dengan camilan sehat.

4. Membiasakan diri berolahraga dan istirahat yang cukup.

5. Minum saat makan atau 30 menit setelah makan. Hal ini akan membuat tubuh dapat menyerap lebih banyak kalori.

6. Jika berat badan tidak kunjung naik, konsultasikan ke dokter atau ahli gizi terpercaya.

Menaikkan berat badan sebenarnya sama sulitnya dengan menurunkan berat badan. Agar berat badan dapat bertambah dengan cepat, sebaiknya Anda mengonsumsi smoothie protein, susu, nasi, daging merah, ikan salmon, alpukat, keju dan telur. 

(Foto: thehealthsite)