Varian Omicron masih jadi penyebab utama saat seseorang terinfeksi virus Covid-19, namun peneliti menegaskan bahwa tidak perlu jenis vaksin khusus untuk melawan varian ini karena booster vaksin yang sudah ada saat ini dinilai sudah efektif.

Pakar penyakit menular Amerika Serikat, Anthony Fauci mengatakan dosis penguat dari vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini bekerja melawan varian Omicron dari virus corona dan tidak perlu penguat khusus varian lagi.

"Regimen vaksin booster kami bekerja melawan Omicron. Pada titik ini, tidak perlu booster khusus varian," ujar Fauci.

Ia menuturkan aktivitas penetralan dua dosis vaksin COVID-19 Moderna memang sangat rendah terhadap Omicron, namun, jika melihat dua minggu setelah dosis ketiga, ada peningkatan yang substansial dalam hal penetral Omicron.

Sementara itu Pfizer juga mengatakan pada pekan lalu bahwa tiga suntikan vaksin mereka mampu menetralkan Omicron dalam tes laboratorium, namun setelah itu menghasilkan antibodi penetralisir yang jauh lebih rendah.

Sedangkan pihak J&J belum merilis datanya sendiri tentang bagaimana vaksinnya bekerja melawan jenis virus corona baru. Ketiga vaksin COVID-19 yang disahkan Amerika Serikat tampaknya secara signifikan kurang protektif terhadap Omicron dalam pengujian laboratorium, tetapi dosis booster kemungkinan memberikan perlindungan yang besar dari ancaman virus.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Rochelle Walensky menambahkan bahwa Varian Delta masih mendominasi dan jadi penyebab utama sebagian besar kasus di Amerika.

"Kami berharap untuk melihat proporsi kasus Omicron di sini di Amerika Serikat terus tumbuh dalam beberapa minggu mendatang. Data awal menunjukkan bahwa Omicron lebih menular daripada Delta, dengan waktu dua kali lipat sekitar dua hari," kata Walensky.

(Foto : pixabay)