Diet
+1

Bisa Sebabkan Perut Kembung, Ini Beberapa Makanan yang Mengandung Gas

August 16, 2022 | Claudia

Makanan yang Mengandung Gas

Ada beberapa jenis makanan yang mengandung gas, seperti kubis atau kol, brokoli, hingga kacang-kacangan. Pada umumnya, makanan yang tinggi serat dan karbohidrat akan lebih mudah menyebabkan pembentukan gas. Ini karena serat dan karbohidrat difermentasi lebih banyak oleh flora usus selama proses pencernaan.

Bagi Anda yang kerap mengalami perut kembung, terutama setelah makan, maka Anda mungkin perlu konsultasi dengan ahli gizi untuk mengidentifikasi makanan apa saja yang mengandung gas dan sebaiknya Anda hindari.

Tidak semua orang mengalami intoleransi makanan, bisa saja untuk satu makanan yang sama, ada seseorang yang mengalami perut kembung dan ada yang tetap baik-baik saja. Untuk itu, cermat mengidentifikasi makanan apa saja yang menyebabkan perut Anda terasa kembung dan menghindari atau mengurangi konsumsinya sangat diperlukan.

Sementara itu, berikut beberapa makanan yang mengandung gas, yang mungkin bisa Anda kurangi konsumsinya jika Anda rentan mengalami perut kembung:

Kacang-kacangan

Kacang-kacangan diketahui merupakan salah satu makanan yang mengandung gas. Ini karena kacang-kacangan mengandung tinggi serat dan pati yang mungkin sulit dicerna. Hal ini menyebabkan proses fermentasi di usus besar membutuhkan waktu yang lama, dan kemudian terjadi peningkatan produksi gas.

Jika Anda tetap ingin mengonsumsi kacang-kacangan tanpa khawatir terganggu gas, maka Anda bisa merendam kacang terlebih dahulu selama kurang lebih 12 jam, sebelum kemudian dimasak. Pastikan juga Anda memasaknya hingga matang sempurna, sebelum mengonsumsinya.

Sayuran

Beberapa sayuran, seperti kubis, brokoli, kembang kol, bawang putih, kecambah, dan asparagus, masuk ke dalam daftar beberapa jenis makanan yang mengandung gas. Alasannya pun serupa dengan kacang-kacangan, yakni karena sayuran juga mengandung tinggi serat yang memiliki rafinosa. Ini membuatnya lebih sulit dicerna dan mengalami proses fermentasi yang lebih lama di usus.

Buah-buahan

YesDok Ads

Buah-buahan mengandung gula alami yang disebut fruktosa. Konsentrasi fruktosa dalam setiap buah sangat bervariasi. Saat dikonsumsi, fruktosa tak sepenuhnya diserap di usus, yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan produksi gas.

Apel, pir, dan buah persik, merupakan beberapa jenis buah yang tinggi fruktosa, sehingga berpotensi lebih tinggi dalam menyebabkan perut kembung.

Susu dan produk turunannya

Laktosa adalah gula yang terdapat dalam susu dan berbagai produk susu. Ketika seseorang mengalami intoleransi laktosa, maka tubuhnya tidak mengandung cukup laktase untuk mencerna susu atau produk susu yang dikonsumsinya. Laktase adalah enzim yang diproduksi secara alami oleh tubuh, yang berfungsi untuk mencerna laktosa di usus. Ketika laktosa tetap utuh karena tidak tercerna, laktosa akan dikonsumsi oleh bakteri usus, yang kemudian akan melepas hidrogen dan asam lemak rantai pendek, dan berkontribusi terhadap pembentukan gas.

Seseorang dengan intoleransi laktosa dapat mengganti konsumsi susu sapi dengan susu nabati, seperti susu kedelai, susu oat, dan lain-lain.

Permen karet

Mengunyah permen karet dapat menyebabkan banyak udara tertelah, yang kemudian menyebabkan perut kembung. Selain itu, beberapa permen karet juga mengandung sorbitol, mannitol, atau xylitol, yakni gula yang bisa menyebabkan pembentukan gas lebih banyak di perut dan mengakibatkan perut kembung.

Soda

soda , bir, atau minuman berkarbonasi lainnya harus dihindari, sebab minuman-minuman ini mengandung gas yang dapat menyebabkan perut kembung. Selain itu, kebiasaan minum dengan sedotan juga menyebabkan lebih banyak gas di perut.

(Foto: israelagri.com)

YesDok Ads