Bermutasi Lebih Cepat, 50 Strain Baru Monkeypox Ditemukan

August 02, 2022 | Helmi

strain monkeypox

Berdasarkan data terbaru dari sekelompok peneliti di Amerika Serikat, di tahun 2022 ini rata-rata ditemukan 50 mutasi strain baru Monkeypox dibandingkan dengan tahun 2018 sampai 2019.

Menurut dr. Robert Sinto, Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, virus Monkeypox telah bermutasi dengan sangat cepat.

“Mutasi ini terlihat dari perbedaan karakteristik antara Monkeypox di negara endemis seperti Kamerun, Benin, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Ghana (hanya diidentifikasi pada hewan), Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone dengan negara non endemis,” kata dr. Robert.

''Itu kenapa muncul hipotesis mengapa tampilan klinisnya agak berbeda dengan tampilan klinis yang kita temukan di Africa dalam beberapa bulan terakhir,'' ujar dr. Robert.

Lebih lanjut menurut Dr. Robert, sebelumnya gejala Monkeypox di negara endemis terlihat dari lesi kulit yang menyebar di seluruh tubuh. Namun setelah terjadi mutasi, lesi kulit hanya terlihat di beberapa bagian tubuh saja seperti mulut, telapak tangan, muka, dan kaki.

YesDok Ads

Perbedaan lainnya, Monkeypox di Afrika dapat menginfeksi semua kelompok umur mulai dari anak-anak hingga lansia. Sementara karakteristik Monkeypox di negara non endemis, kasus Monkeypox didominasi oleh laki-laki dengan rata-rata usia sekitar 37 tahun.

''Meski banyak dialami laki-laki, namun penyakit ini tidak segmented. Semua orang memiliki potensi tertular virus ini. Saat ini masih dilakukan penelitian oleh WHO,'' lanjut dr. Robert.

Selain menyebabkan perubahan karakteristik virus, strain baru Monkeypox diduga juga mengubah cara penularan sehingga lebih cepat menular. Hal ini menyebabkan kenaikan kasus yang signifikan di berbagai negara.

Berdasarkan data WHO per 27 Juli 2022, Monkeypox telah menginfeksi sekitar 17.150 orang di 75 negara dengan tingkat kematian mencapai 11%. Angka ini mulai meningkat pada Juli 2022.

YesDok Ads