Berbadan Kurus Bukan Berarti Bebas Kolesterol

March 20, 2021 | Iman

Berbadan kurus

Gemuk sering dianggap banyak penyakit, kenyataannya, orang kurus pun bisa berpotensi memiliki kolesterol tinggi. 

Para ahli menyarankan untuk melakukan medical check-up terutama mereka yang sudah berusia di atas 25 tahun. 

Dengan Medical check-up, kita dapat mengetahui kadar lemak pada tubuh, yaitu LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein), Trigliserida, dan kadar kolesterol total (akumulasi ketiga jenis kolesterol).

Tubuh gemuk atau kurus tidak bisa dijadikan patokan bebas dari kolesterol karena apa yang kerap disebut kolesterol tinggi adalah ketidakseimbangan antara kolesterol baik dan kolesterol jahat. Penyakit ini disebut dislipidemia dan lebih banyak disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.

Dislipidemia atau kelainan metabolisme lemak ditandai dengan peningkatan atau penurunan jenis lemak dalam plasma darah. Kelainan jenis lemak yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, Trigliserida, dan penurunan kadar kolesterol HDL. 

Sayangnya, hal ini sering tidak menunjukan gejala, terlebih bila postur seseorang terlihat kurus dan proporsional sehingga lebih sulit mendeteksi dini seandainya tidak rutin melakukan pemeriksaan.

Adapun LDL adalah kolesterol yang dapat menumpuk di pembuluh darah sehingga membuat saluran pembuluh darah menyempit. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke.

YesDok Ads

Pemeriksaan kadar kolesterol sebaiknya dilakukan rutin setiap 5 tahun sekali. Namun, jika memiliki potensi kolesterol tinggi sebaiknya melakukan cek setiap 6 bulan sampai 1 tahun sekali. 

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kadar lemak darah di atas normal, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan tips dan pengobatan yang tepat. Jika tidak segera ditangani akan berisiko pada terjadinya berbagai penyakit, terutama penyakit jantung koroner dan stroke.

Mereka yang tergolong berisiko tinggi antara lain pria berusia lebih dari 45 tahun dan perempuan berusia lebih dari 55 tahun dan mereka yang memiliki riwayat hipertensi, penyakit hari, jantung koroner, stroke, kencing manis, obesitas, hipotiroid (kekurangan hormon tiroid), gangguan ginjal, kurang aktivitas fisik, dan riwayat keluarga yang pernah mengidap kolesterol, kencing manis, jantung koroner, dan stroke.

Kita perlu peduli pada kesehatan dengan menjalankan gaya hidup sehat dan mengobati penyakit. Apalagi, jika Anda termasuk yang berisiko.

Gaya hidup sehat yang dimaksud antara lain menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti fast food, makanan yang digoreng, daging olahan, seperti sosis serta chicken nugget, seafood, jeroan, susu full cream, dan makanan-makanan yang bersantan. 

Tidak merokok dan kurangi alkohol. Sebaiknya juga rutin melakukan aktivitas fisik dan berolahraga serta cukup istirahat. Sedangkan pengobatan dilakukan sebagai respon dari hasil medical check-up untuk meminimalkan potensi penyebaran penyakit hingga upaya agar dapat normal kembali.

YesDok Ads