Berapa Suhu Tubuh Normal Orang Dewasa, Anak, dan Bayi?

June 01, 2021 | Claudia

Suhu tubuh

Suhu tubuh normal bervariasi, tergantung pada banyak faktor, termasuk usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas seseorang. Suhu tubuh normal untuk orang dewasa berkisar antara 36-37 derajat Celsius.

Pada orang dewasa, suhu tubuh yang menyatakan seseorang mengalami demam adalah:

  • 38 derajat Celsius merupakan kondisi demam
  • Di atas 39,5 derajat Celsius merupakan kondisi demam tinggi
  • Di atas 41 derajat Celsius adalah demam yang sangat tinggi

Sebuah penelitian yang mengamati 35.500 orang menemukan bahwa orang dewasa dengan usia lebih tua memiliki suhu tubuh lebih rendah, dan wanita dari ras Afrika-Amerika memiliki suhu lebih tinggi daripada ras kulit putih.

Penelitian juga menemukan bahwa kondisi medis tertentu dapat memengaruhi suhu tubuh seseorang. Misalnya, orang dengan kelenjar tiroid yang kurang aktif atau hipotiroidisme cenderung memiliki suhu tubuh yang lebih rendah, sedangkan penderita kanker memiliki suhu tubuh lebih tinggi.

Suhu tubuh normal untuk anak berusia 3-10 tahun berkisar antara 35,5-37,5 derajat Celsius. Anak-anak cenderung memiliki suhu tubuh yang sama dengan orang dewasa. Sementara itu, bayi memiliki kisaran suhu tubuh yang lebih tinggi daripada orang dewasa, untuk pengukuran suhu pada ketiak dan telinga.

YesDok Ads

Suhu tubuh normal untuk bayi usia 0-2 tahun berkisar antara 36,6-38 derajat Celsius. Suhu tubuh mereka mungkin akan meningkat saat tumbuh gigi. Suhu tubuh rata-rata bayi yang baru lahir adalah 37,5 derajat Celsius.

Suhu tubuh bayi bisa lebih tinggi, karena mereka memiliki luas permukaan tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan berat badannya. Tubuh mereka juga lebih aktif secara metabolik, yang menghasilkan panas.

Tubuh bayi tidak mengatur suhu sebaik tubuh orang dewasa. Mereka berkeringat lebih sedikit saat cuaca hangat, yang berarti tubuh mereka menahan lebih banyak panas. Ini mungkin menjadi alasan mengapa akan sedikit sulit menurunkan suhu tubuh bayi ketika mereka mengalami demam.

(Foto: scientificamerican.com)

YesDok Ads