Berapa Banyak Alkohol Aman Bagi Tubuh

January 01, 2020 | Iman

Minuman ber alkohol

Siapa sih yang tidak tergoda menghadiri pesta. Harus diakui beberapa dari kita pasti pernah menghadiri pesta seperti tahun baru. Pada pesta biasanya kita sulit terhindarkan dengan berbagai macam hidangan, tak terkecuali minuman beralkohol.

Jika sudah pada situasi tersebut tentu kita menjadi was-was kala ingin meminum minuman beralkohol. Berapa banyak alkohol yang aman badi tubuh?

Anda tidak perlu khawatir, sebagaimana dilansir Times of India sebetulnya telah lama ada penelitian yang menelaah hal tersebut.

Para peneliti dari Dewan Riset Kesehatan dan Medis Nasional melakukan penelitian selama tiga tahun untuk mengetahui bahaya dan manfaat alkohol dan hubungannya dengan hadirnya penyakit.
 
Mereka menemukan bahwa orang-orang dibatasi untuk tidak boleh minum lebih dari 10 minuman rendah alkohol (bir) dalam seminggu, yaitu setara dengan 1,4 minuman sehari untuk menghindari kerusakan tubuh mereka secara umum. Akan lebih baik jika Anda mampu menekan konsumsi mingguan sebagai kebiasaan.
 
Menelaah Studi Lama

Studi yang lebih dahulu mengatakan bahwa seseorang dapat minum hingga 14 minuman gelas beralkohol seminggu, yang berarti 2 minuman sehari. Ini menarik, karena dua kali lipat dari apa yang dikatakan pada studi terbaru.

Kedua studi tersebut mungkin benar, namun ada baiknya Anda berhanti minum minuman beralkohol. Semakin sedikit Anda minum, semakin rendah Anda mengalami risiko terkait kesehatan. Peneliti sepakat Anda akan lebih berisiko dua kali lipat terkena serangan penyakit serius.
 
WHO mengatakan alhokol menjadi pembunuh yang kejam. Setiap tahunnya 2,6 juta orang mati karena alkohol, dan tingkat konsumsi alkohol meningkat dua kali lipat dalam satu dekade terakhir.
 
Otak manusia berkembang hingga usia 25 tahun, oleh karenanya bagus bagi Anda atau anak Anda menjauhi konsumsi alkohol yang dapat memengaruhi kerja otak.
 
“Memang usia aman bagi seseorang minum alkohol adalah 18 tahun, tetapi alangkah baiknya Anda menjauhinya sebisa mungkin,” peneliti menambahkan.

(Foto: steemit.com)

YesDok Ads