Tahukah Anda bahwa wanita yang bekerja lebih dari 45 jam setiap minggunya rentan menderita diabetes? 

Anehnya, hal ini tidak ditemukan pada pria dengan risiko diabetes yang sebanding. 

Jika dibandingkan dengan wanita yang bekerja sekitar 30-45 jam per minggu atau lebih, efeknya lebih berpengaruh.

Diabetes merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa pada tubuh sehingga menyebabkan gangguan metabolisme pada proses tubuh. 

Menurut lansiran artikel oleh Medical News Today, Para penulis menerbitkan studinya dalam BMJ Open Diabetes Research and Care, melihat data dari survei Kesehatan Masyarakat di Kanada tahun 2003, mencakup responden berusia 35-47 tahun.

Mereka menyimpulkan bahwa lebih dari 7.000 karyawan Kanada dilibatkan dalam penelitian tersebut. Peneliti juga memasukkan berbagai faktor seperti jenis kelamin, status perkawinan, tempat lahir, tempat tinggal, kondisi kesehatan, berat tubuh dan indeks massa tubuh atau BMI. 

Sementara para peneliti tidak mampu menetapkan penyebab dan efek yang pasti dari data ini, mereka mengatakan bahwa berusaha untuk mendorong wanita untuk tetap prioritaskan waktu istirahat yang cukup dan bekerja dalam waktu yang lebih sedikit, mampu mengurangi jumlah kasus diabetes. 

Meskipun penelitian ini tidak membedakan diabetes tipe 1 dan tipe 2, diperkirakan diabetes tipe 1 menyumbang sekitar 5% kasus diantara mereka yang berusia 18 tahun ke atas, sehingga sebagian besar kasus dari penelitian yaitu diabetes tipe 2. 

Di masa yang mendatang, apabila penelitian lebih lanjut setuju dengan temuan ini, para penyedia layanan kesehatan merekomendasikan agar wanita bekerja kurang lebih dari 40 jam per minggu.