Pertumbuhan gigi senantiasa menjadi waktu yang dinantikan. Proses ini alamiah dialami setiap bayi namun hal ini dapat menjadi pengalaman yang membuatnya tidak nyaman serta bisa mengkhawatirkan bagi orang tua.
Karena semua anak pernah mengalaminya, pertumbuhan gigi atau teething merupakan salah satu sumber kekhawatiran paling umum bagi orang tua baru.
Setiap bayi mengalami berbagai ciri yang berbeda saat pertumbuhan gigi baru. Salah satu ciri yang paling umum yaitu kehilangan nafsu makan.
Beberapa orang tua juga melaporkan tanda-tanda pertumbuhan gigi yang lebih serius seperti muntah, demam dan diare.
Namun, hingga saat ini belum ada penelitian mengenai hubungan antara pertumbuhan gigi dan muntah-muntah.
Kebanyakan ahli setuju bahwa rasa sakit dan ketidaknyamanan secara sementara cenderung dapat terjadi, namun teething tidak menyebabkan gejala di area tubuh lain seperti muntah atau diare.
Oleh karena itu, penting untuk memahami antara tanda normal yang disebabkan oleh teething dan mana yang tidak.
Tandanya yang umum antara lain
- Menangis lebih biasanya
- Kesulitan tidur ringan
- Ngiler dari biasanya
- Cerewet
- Kehilangan selera makan
- Gusi berwarna merah
Penelitian menunjukkan bahwa gejala puncak pertumbuhan gigi saat gigi depan sudah tampak muncul yang dimana cenderung terjadi antara usia 6 dan 16 bulan. Seiring bertambahnya usia anak-anak, gejala yang mereka alami kian lebih sedikit dan ringan ketika gigi baru mulai tumbuh.
Umumnya, orang tua sering mengaitkan muntah dengan pertumbuhan gigi namun biasanya gejala tersebut tidak terkait.
American Academy of Pediatrics menjelaskan bahwa selama waktu bayi alami proses ini, kekebalan pasif bayi dari antibodi ibu memudar sehingga bayi dapat terpapar berbagai penyakit termasuk virus dan bakteri. Jadi, kemungkinan besar muntah bayi Anda mempunyai penyebab lain. Terkadang, alergi makanan juga dapat menyebabkan sensasi mual dan muntah.
Orang tua atau pengasuh perlu berkonsultasi ke dokter apabila muntah si kecil berlangsung lebih dari 12 jam.
