Diet
+1

Benarkah Lebih Sehat Mengonsumsi Makanan Organik?

January 15, 2021 | Helmi

makanan organik

Makanan organik menjadi cukup populer belakangan ini. Makanan organik biasa dikaitkan dengan pola hidup sehat.

Banyak orang mengira makanan organik lebih aman, lebih sehat dan lebih enak daripada makanan biasa. Sebenarnya, apa itu makanan organik?

Istilah "organik" mengacu pada proses bagaimana makanan tertentu diproduksi.

Makanan organik telah dibudidayakan atau melalui proses tanam tanpa menggunakan bahan kimia buatan, hormon, antibiotik, atau organisme hasil rekayasa genetika.

Agar diberi label organik, suatu produk pangan harus bebas dari bahan tambahan makanan buatan. Ini termasuk pemanis buatan, pengawet, pewarna, penyedap rasa dan monosodium glutamat (MSG).

Tanaman yang ditanam secara organik cenderung menggunakan pupuk alami seperti pupuk kandang untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Hewan yang dipelihara secara organik juga tidak diberikan antibiotik atau hormon.

Pertanian organik cenderung meningkatkan kualitas tanah dan konservasi air tanah. Ini juga mengurangi polusi dan mungkin lebih baik untuk lingkungan.

Makanan organik yang paling sering dibeli adalah buah-buahan, sayuran, biji-bijian, produk susu, dan daging. Saat ini juga banyak tersedia produk olahan organik, seperti soda, cookies, dan sereal sarapan.

Studi yang membandingkan kandungan nutrisi makanan organik dan non-organik memberikan hasil yang beragam.

Ini kemungkinan besar karena variasi alami dalam penanganan dan produksi makanan. Namun, bukti menunjukkan bahwa makanan yang ditanam secara organik mungkin lebih bergizi.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa makanan organik umumnya mengandung tingkat antioksidan yang lebih tinggi dan mikronutrien tertentu, seperti vitamin C, seng, dan zat besi.

YesDok Ads

Faktanya, tingkat antioksidan bisa sampai 69% lebih tinggi dalam makanan organik ini.

Satu studi juga menemukan bahwa buah beri dan jagung yang ditanam secara organik mengandung antioksidan 58% lebih banyak dan vitamin C hingga 52% lebih tinggi.

Terlebih lagi, satu penelitian melaporkan bahwa mengganti buah, sayuran, dan sereal biasa dengan versi organik dapat memberikan antioksidan tambahan dalam makanan..

Tanaman organik tidak mengandalkan semprotan pestisida kimiawi untuk melindungi diri. Sebaliknya, mereka menghasilkan lebih banyak senyawa pelindungnya sendiri, yaitu antioksidan.

Ini sebagian mungkin menjelaskan tingkat antioksidan yang lebih tinggi pada tanaman ini. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa makanan organik memiliki manfaat kesehatan.

Misalnya, beberapa penelitian laboratorium menemukan bahwa kandungan antioksidannya yang lebih tinggi membantu melindungi sel dari kerusakan.

Dan penelitian pada hewan menunjukkan bahwa diet organik dapat bermanfaat bagi pertumbuhan, reproduksi, dan sistem kekebalan.

Satu studi juga melaporkan bahwa ayam yang diberi makanan organik menunjukkan penurunan berat badan, dan memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat.

Sayangnya, belum ada cukup bukti kuat yang tersedia untuk memastikan bahwa makanan organik lebih bermanfaat bagi kesehatan manusia daripada makanan konvensional.

(Foto: Arts Club)

YesDok Ads