Benarkah Angkak Efektif Sembuhkan DBD?

March 21, 2022 | Aqiyu

DEMAM BERDARAH

Kasus Demam Berdarah (DBD) di Indonesia terbilang cukup tinggi. Daerah beriklim tropis ini menjadi salah satu faktor berkembangnya nyamuk yang membawa virus DBD. DBD bukanlah penyakit baru, bahkan beberapa orang percaya menyembuhkan DBD dengan menggunakan bahan alami seperti angkak atau beras ragi merah. Benarkah angkak efektif dalam meningkatkan trombosit dan menyembuhkan DBD?

Menurut Prof. Zubairi, sebenarnya tidak masalah memberikan segala jenis makanan apapun pada pasien DBD seperti angkak, madu, jus jambu hingga air kelapa. Karena sebagian besar demam berdarah akan sembuh dengan sendirinya mirip kasus OTG atau orang tanpa gejala pada Covid-19. Dengan artian, bukan berarti makanan yang disarankan untuk menyembuhkan DBD seperti angkak tidak berpengaruh.

“Karena diberikan apapun juga akan pulih. Mau itu gudeg, rebung, lasagna atau makanan lainnya juga akan sembuh. Apalagi yang mengandung elektrolit seperti jeruk dan air kelapa,” jelas Prof. Zubairi dalam akun instagramnya.

Hingga saat ini pun belum ada penelitian yang menunjukkan angkak efektif dalam menaikkan trombosit pada tubuh. “Kalau mau uji klinik, berikan saja pada orang yang kondisi demam berdarahnya parah. Trombosit kurang dari 20 ribu, baru kemudian bisa terbukti bahwa ada gunanya atau tidak,” tambahnya.

Mengenai kriteria pasien DBD yang bisa sembuh sendiri, Prof. Zubairi menjelaskan bahwa sebagian besar pasien demam berdarah, khususnya yang trombositnya masih diatas 100 ribu tidak perlu dirawat dan akan sembuh sendiri. Namun semuanya harus berdasarkan diagnosis dokter tentunya secara menyeluruh tidak parsial.

Sementara pasien DBD yang wajib mendapatkan perawatan intensif adalah pasien yang trombositnya dibawah 100 ribu. Serta mengalami gejala demam yang naik turun tidak kunjung membaik, albumin kurang dari 5 gram, kebocoran plasma dan timbul edema paru. Pasien DBD yang termasuk gawat darurat harus diidentifikasi dulu yang melibatkan beberapa variabel diagnostik. Seperti tingkat hemokonsentrasi, konsentrasi albumin, tingkat hipoalbuminemia, jumlah trombosit, rasio AST dan lainnya.

“Tentu semua ini harus dikonsultasikan kepada dokter. Sebab demam berdarah tidak cuma masalah trombosit, namun melibatkan juga variabel lainnya,” jelasnya.

(Foto: institute of tropical disease)

YesDok Ads