Belajar dari Kasus Ashraf Sinclair, Penderita Jantung Bisa Menyerang Usia Produktif

February 20, 2020 | Iman

Sakit jantung

Menurut data WHO penyakit jantung merupakan pembunuh nomer 1 di dunia dengan 17 juta jiwa yang meninggal setiap tahunnya. Selama ini kita mengenal jantung sebagai penyakit di usia senja. Faktanya, data menunjukkan tren serangan jantung yang bergeser ke usia produktif 30-40 tahun.

 
Serangan jantung yang paling umum adalah penyakit jantung koroner (PJK). Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2013, PJK mencatat 12 persen dari populasi. Yang lebih mengejutkan, 39 persen diantaranya merupakan kelompok usia dibawah 44 tahun. PJK merupakan penyakit yang berkaitan dengan gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat.


Serangan jantung terjadi karena dipicu oleh sumbatan di pembuluh darah jantung (koroner) akibat penumpukan plak. Plak ini disebut aterosklerosis. Akibatnya aliran darah tidak lancar dan otot-otot jantung tidak menerima oksigen dan nutrisi lainnya.
 

Kondisi tersebut menyebabkan otot-otot jantung tak berfungsi dengan baik dalam melakukan tugasnya memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga, ketika otot jantung berhenti memompa maka akan timbul komplikasi, yaitu serangan jantung atau bahkan gagal jantung. Seringkali penumpukan plak ini tidak disadari karena tidak bergejala atau mirip keluhan penyakit lain seperti maag, ulu hati dan pusing. 

YesDok Ads

 
Ada berbagai faktor yang menjadi penyebabnya. Sebut saja kebiasaan merokok, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, hingga kurang bergerak. Para ahli menyoroti tren gaya hidup masyarakat ditambah kemajuan teknologi yang membuat semua serba mudah, membuat seseorang kurang dalam bergerak, kurang olah raga, stres, belum lagi kebiasaan merokok dan minuman alkohol.

 
Dari keseluruhan pasien penyakit jantung di Indonesia umumnya, sebagian besar adalah pasien yang menderita penyakit jantung dikarenakan gaya hidup, bukan karena genetik. Gejala penyakit jantung koroner diantaranya nyeri dada yang bisa disertai dengan keringat dingin dan mual maupun sesak napas.

 
Dalam mencegah penyakit jantung tidak lain tidak, bukan dengan menjalani gaya hidup diet sehat dan olahraga. Apabila terjadi gejala serius segera lakukan tindakan medis kurang dari 6 jam perdana.Beberapa kasus gagal jantung dikarenakan penanganan terlambat.

(Foto: medicalnewstoday)

YesDok Ads