Virus corona menyerang sistem pernapasan. Gejala virus ini ditandai dengan flu, batuk, demam, hingga sesak napas. Menurut WHO, batuk menjadi gejala utama dari virus corona. Sebanyak 67,7% penderita Covid-19 terbukti memiliki gejala batuk kering. Gejala yang harus diwaspadai karena seperti gejala umum. Untuk itu, Anda harus mengetahui perbedaan gejala dari batuk biasa dengan batuk yang diakibatkan terinfeksi covid-19.

Jenis batuk sendiri beragam jenisnya, ada batuk kering dan batuk berdahak. Penyebab munculnya batuk biasa bisa dikarenakan alergi. Namun mengalami batuk di saat pandemic tentu memunculkan rasa khawatir terpapar virus tersebut. Lalu seperti apa batuk akibat terinfeksi virus corona?

Seperti dikutip dari acara Radio BBC 2, Laura Foster membagikan klip audio batuk dari gejala virus corona. Disebutkan bahwa batuk dari gejala virus corona adalah batuk kering bukan batuk berdahak. Batuk kering yang melanda terus menerus tanpa lendir atau dahak harus diwaspadai. Batu corona juga menimbulkan sesak napas. Sedangkan batuk biasa tidak akan membuat penderitanya mengalami sesak kecuali penderita memiliki riwayat asma.

Perbedaan lainnya, batuk kering biasa kemunculannya sering tidak banyak yang menyadari tepatnya kapan. Sementara batuk kering virus corona terjadi ketika mulai tengah hari dan gejalanya berlanjut. Serta tidak terjadi sesekali hanya karena berdehem atau ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokan.

Perbedaan paling mencolok ada pada fase penyerta. Batuk kering biasa merupakan lanjutkan dari pilek atau flu yang Anda alami dan diawali dengan bersin-bersin. Sedangkan batuk corona tidak diikuti fase penyerta dan batuknya terjadi secara terus menerus.

Batuk kering yang disebabkan infeksi virus biasanya akan berlangsung dalam waktu yang lama. Lamanya waktu terinfeksi ini karena virus masuk ke tubuh dan menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Pada batuk biasa, jenis penyakit ini bisa dikatakan dapat sembuh sendiri dalam waktu yang relative singkat.