Semua wanita menginginkan persalinan yang lancar tanpa kekurangan apapun. Namun bukan tidak mungkin jika persalinan tiba-tiba macet di tengah jalan atau disebut dengan distosia. Bila ini terjadi, kemungkinan besar dokter akan meminta Anda untuk berhenti mengejan.

Salah satu komplikasi saat melahirkan adalah distosia bahu. Komplikasi ini sangat membahayakan baik ibu maupun bayi. Distosia bahu merupakan kondisi darurat medis ketika bahu bayi tersangkut di belakang tulang panggul ibu. Bila distosia bahu ini terjadi, maka persalinan akan mengalami jeda yang lebih lama setelah kepala bayi keluar.

Distosia bahu biasanya terjadi pada bayi yang berukuran lebih besar dan berisiko bayi tidak bisa bernapas serta tali pusar terjepit. Distosia terjadi pada 1 dari 200 kelahiran dan lebih sering terjadi pada persalinan normal. Namun, bukan berarti distosia bahu ini tidak terjadi pada persalinan Caesar.

Bayi yang memiliki distosia bahu lebih rentan mengalami patah tulang leher dan kerusakan saraf di bahu serta lengan selama persalinan. Presentase kerusakan saraf ini terjadi antara 4-16 persen kasus distosia bahu. Dampak lainnya, Anda bisa mengalami pendarah postpartum, trauma atau cedera jalan lahir hingga infeksi.

Bila distosia bahu terjadi pada persalinan, dokter kemungkinan akan menyarankan Anda mencoba Manuver McRoberts. Manuver McRoberts merupakan teknik melahirkan dengan mengangkat lutut lebih dekat ke dada. Lalu dokter akan menekan lembut perut Anda untuk membantu mengeluarkan bahu bayi dari tulang panggu. Tingkat keberhasilan teknik ini hingga 90 persen.

Selain itu, dokter bisa saja meminta Anda melakukan posisi merangkak dengan kedua lengan di depan menopang tubuh. Dokter akan memasukkan tangan ke bagian vagina untuk menarik bayi yang tersangkut. Pada kasus yang jarang terjadi, dokter perlu mematathkan tulang selangka bayi agar ia bisa keluar. Namun jangan khawatir, hal tersebut akan sembuh dengan sangat cepat.