Bayi Jarang Buang Air Kecil, Kapan Harus Ke Dokter?

October 30, 2022 | Aqiyu

Bayi Jarang Buang Air Kecil, Kapan Harus Ke Dokter?

Frekuensi kencing bayi memang lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Biasanya bayi pipis dan ganti popok sebanyak 6 kali dalam sehari. Sehingga kondisi bayi yang jarang kencing sering kali membuat orang tau khawatir. Sebenarnya ada beberapa kondisi tertentu yang membuat bayi jarang kencing. Perubahan frekuensi buang air kecil pada bayi jangan dianggap sepele ya.

Perlu diketahui kandung kemih bayi baru lahir hanya menampung 15 ml urine. Sementara bayi dibawah 2 tahun bisa menampung lebih dari 100 ml urine. Inilah kenapa bayi lebih sering buang air kecil. Tetapi jika dalam sehari si kecil jarang buang air kecil, maka ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan.

Kekurangan cairan

Si kecil jarang buang kecil mungkin bisa jadi akibat dari dehidrasi atau kekurangan cairan. Apalagi jika si kecil berusia dibawah 6 bulan, dimana hanya mengonsumsi ASI atau susu formula saja. Dehidrasi tidak boleh disepelekan karena dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti demam, diare, muntah-muntah atau muntaber.

Gangguan saluran kemih

YesDok Ads

Urine akan melewati saluran kemih untuk dibuang keluar. Namun jika dalam saluran kemih ada gangguan seperti sumbatan atau infeksi maka dapat mengganggu frekuensi dan jumlah urine. Gejala gangguan saluran kemih ini ditandai dengan demam, sering kencing tapi sedikit-sedikit, malas makan, rewel, urine kental, berwarna gelap dan bau.

Penyakit ginjal

Penyakit ginjal pada anak belakangan ini marak dibicarakan. Gangguan ginjal ini dapat memengaruhi produksi urine membuat produksi urine menurun dan bayi jadi jarang buang air kecil. Adanya factor genetic atau infeksi bisa menyebabkan gangguan ginjal pada bayi.

Si kecil harus segera dibawa ke dokter jika tidak buang air kecil selama 4-6 jam pada usia dibawah 6 bulan. Jarang ganti popok kurang dari 6 kali, sedikit mengeluarkan air mata saat menangis, lesu, lemas rewel dan detak jantung lambat dan terlalu cepat. Membawa si kecil ke dokter bila mengalami gejala tersebut adalah cara paling tepat untuk mengetahui apa penyebabnya.

(Foto: istock)

YesDok Ads