Bahan Kimia dalam Produk Pembersih Tingkatkan Risiko Penyakit Parkinson dan Kanker

April 14, 2021 | Helmi

produk pembersih

Sebuah peneliti memperingatkan bahwa meningkatnya jumlah kasus penyakit Parkinson mungkin terkait dengan bahan kimia yang ditemukan di beberapa produk pembersih rumah tangga seperti penghapus cat dinding, penghilang noda, dan pembersih karpet.

Berdasarkan laporan The Guardian, jumlah orang Amerika dengan Parkinson telah meningkat 35% dalam dekade terakhir, dan bisa berlipat ganda dalam 25 tahun ke depan. Bukti menunjukkan bahwa bahan kimia trichloroethylene bisa jadi penyebabnya.

Trichloroethylene (disingkat TCE) digunakan sebagai pembersih dan pelarut untuk menghilangkan noda dan membersihkan berbagai bahan, termasuk pakaian, karpet, dan peralatan logam. 

Ini juga dapat ditemukan di beberapa produk, seperti pembersih furniture, dan produk pembersih mobil, yang dapat berisiko jika orang menghirup asapnya atau terkena kulit mereka, menurut EPA.

Penelitian telah menemukan bahwa paparan trichloroethylene merupakan faktor risiko yang menyebabkan Parkinson bertahun-tahun atau bahkan beberapa dekade kemudian, berdasarkan data dari orang-orang yang bekerja di lingkungan di mana bahan kimia tersebut digunakan. 

YesDok Ads

Trichloroethylene juga dikenal sebagai karsinogen, terkait dengan kanker ginjal, limfoma non-Hodgkin, dan kemungkinan kanker hati. 

Tetapi trichloroethylene tidak hanya mempengaruhi mereka yang bersentuhan langsung dengannya, karena dapat bertahan di lingkungan selama lebih dari setahun. 

Orang bahkan mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah terpapar, karena bahan kimia tersebut dapat mencemari tanah dan air tanah, termasuk air sumur yang diminum orang.

"Sejumlah penelitian telah mengaitkan air sumur dengan penyakit Parkinson, dan bukan hanya TCE dalam kasus tersebut, tetapi juga dapat berupa pestisida seperti paraquat," kata Briana de Miranda, seorang profesor neurologi yang mempelajari racun lingkungan di Universitas Alabama di Birmingham.

Menggunakan filter air dapat membantu mengurangi kadar trichloroethylene, menurut Guardian, tetapi masih ada risiko mandi di air yang terkontaminasi atau menghirup sisa-sisa bahan kimia tersebut.

YesDok Ads