Awas, Polusi Udara Bisa Ganggu Kesuburan Perempuan

June 28, 2019 | Helmi

Sebuah studi baru menemukan fakta bahwa polusi udara tidak hanya menyebabkan masalah pernapasan. tetapi juga memberikan dampak buruk pada kesuburan perempuan. Para peneliti menemukan bahwa paparan konstan daro udara yang tercemar juga meningkatkan risiko kanker dan gangguan kardiovaskular lainnya.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Association for Advancement of Science (AAAS) dipresentasikan dan menunjukkan efek samping dari paparan terhadap polusi udara pada perempuan.

Para peneliti meneiti sekitar 1.300 wanita di Italia, khususnya mengukur kadar hormon anti-Mullerian mereka selama 10 tahun. Tim menemukan bahwa wanita yang merokok secara teratur menjadi kurang subur seiring bertambahnya usia. Perlu Anda ketahui bahwa merokok adalah salah satu bentuk polusi udara.

Hormon anti-Mullerian (AMH) adalah protein yang diproduksi oleh sel-sel folikel ovarium. Ini berpengaruh sebagai penentu kesuburan wanita. Merokok juga mengurangi kadar AMH yang menjelaskan mengapa wanita menjadi kurang subur dengan paparan polusi udara seperti asap rokok.

YesDok Ads

Studi sebelumnya yang diterbitkan dalam American Society for Reproductive Medicine telah mengkonfirmasi bahwa kadar AMH yang tinggi dapat berubah seiring bertambahnya usia karena mereka semakin tua, terutama mereka yang telah mencapai 25 tahun ke atas.

Dalam studi terbaru, para peneliti menggunakan data AMH perempuan dan mengumpulkannya dengan data lingkungan yang diekstraksi dari lokasi geografis masing-masing peserta. Ini memungkinkan para peneliti untuk mempertimbangkan tingkat polusi udara di setiap lokasi untuk menentukan apakah itu juga berkontribusi terhadap penurunan tingkat AMH mereka.

Setelah 10 tahun penelitian, mereka menemukan bahwa cadangan ovarium wanita terkena dampak buruk oleh tingkat polusi lingkungan yang tinggi, termasuk asap rokok. Tingkat kesuburan mereka juga menurun ketika tingkat polusi meningkat. Kehadiran nitrogen dioksida dan polutan udara lainnya secara khusus berkorelasi dengan penurunan kesuburan wanita.

(Foto: BBC)

YesDok Ads