Awas, Jangan Ikut-Ikut Swab Antigen Sendiri!

January 08, 2021 | Claudia

Swab Test

Saat ini, sudah tersedia banyak sekali tes untuk menyatakan seseorang positif atau tidaknya terinfeksi COVID-19. Mulai dari rapid test antibodi, swab PCR, hingga yang saat ini tengah menjadi perbincangan, yakni swab antigen.

Swab antigen sedang menjadi pilihan banyak orang, karena menawarkan harga yang cenderung lebih murah dibandingkan swab PCR, namun hasilnya lebih akurat dibandingkan rapid tes antibodi. Ini karena swab antigen mendeteksi keberadaan virus SARS-CoV-2, bukan seperti rapid tes antibodi yang hanya mendeteksi antibodi tubuh terhadap COVID-19.

Hampir sama dengan swab PCR, swab antigen juga dilakukan dengan memasukkan alat swab ke bagian dalam hidung hingga tenggorokan atau nasofaring, untuk mengambil sampel lendir. Sampel inilah yang kemudian diuji menggunakan alat serupa seperti rapid tes untuk melihat hasilnya, apakah seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak.

Melihat prosesnya yang tampak mudah, belum lagi alat swab antigen yang sekarang sudah banyak dijual bebas, membuat banyak orang sembarang menggunakan swab antigen. Padahal, swab antigen tetap saja harus dilakukan oleh tenaga medis yang sudah ahli.

Melakukan swab antigen sendiri, apalagi saat melakukannya tidak dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD), bisa meningkatkan risiko penularan COVID-19. Tak hanya itu, risiko kematian juga mengintai jika salah melakukan swab antigen, karena ini bisa menimbulkan refleks vagal seperti batuk, muntah, pingsan, hingga kematian.

Belum lagi risiko tangkai alat swab yang bisa saja patah di dalam hidung saat melakukan swab. Orang awam belum tentu bisa mengambil patahan yang tersangkut di hidung, salah-salah ini malah akan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa dan juga pendarahan.

Melakukan swab antigen sendiri juga bisa menimbulkan kesalahan dalam hasil yang diperoleh dari tes. Kebanyakan orang awam, tidak memahami struktur anatomi hidung dan tidak mengetahui bagian mana yang harus diambil untuk menjadi sampel. Jika bagian yang diambil tidak tepat, maka akan memberikan hasil yang tidak tepat pula. Bisa jadi seseorang yang melakukan swab antigen sendiri harusnya positif, namun karena salah, hasilnya menjadi negatif. Ini tentu berbahaya karena secara tidak sadar ia bisa menularkan penyakitnya pada orang lain.

Untuk itu, sangat disarankan melakukan swab antigen, swab PCR, atau rapid test antibodi di rumah sakit atau klinik kesehatan. Melakukan tes COVID-19 dengan ahlinya sudah dipastikan lebih aman, dan risiko terjadi kesalahan dalam melakukan swab atau kesalahan hasil tes swab juga lebih kecil.

YesDok Ads