Awas, Bahaya Bedong Bayi Bisa Ancam Jiwa Si Kecil

July 27, 2022 | Claudia

Bahaya Bedong Bayi

Banyak orang tua membedong bayinya, terutama yang masih sangat kecil dan baru lahir. Membedong bayi dianggap mampu menghangatkan bayi, sehingga membuatnya tidur lebih nyenyak. Benarkah demikian? Ataukah ada bahaya bedong bayi yang harus diperhatikan oleh orang tua?

Bedong bayi umum dilakukan pada bayi baru lahir. Ini adalah teknik membalut tubuh bayi dengan menggunakan selimut atau kain bedong. Banyak yang percaya bahwa membedong bisa membuat bayi merasa nyaman, hangat, dan terlindungi, layaknya masih dalam rahim ibu. Selama ini, hanya manfaat bedong bayi yang banyak diketahui, sementara bahaya bedong bayi mungkin masih jarang diketahui.

Bahaya bedong bayi bisa meningkat, terutama jika orang tua membedongnya dalam cara yang salah.

Berikut ini merupakan beberapa bahaya bedong bayi jika dilakukan dengan cara yang salah:

Kelainan bentuk panggul

Bahaya bedong bayi dengan cara yang salah adalah dapat membuat bayi mengalami kelainan bentuk panggul. Saat bedong terlalu ketat, yang membuat posisi kaki bayi terlalu rapat dan lurus, bayi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah panggul, seperti displasia panggul.

Displasia panggul adalah kondisi ketika posisi panggul bergeser menjadi tidak sejajar antara satu sama lain. Ini bisa membuat posisi kedua kaki bayi menjadi berbeda, dan bisa menyebabkan ia pincang saat sudah bisa berjalan.

Saat masih di dalam rahim, posisis kaki bayi umumnya bengkok dan menyilang satu sama lain. Bila kaki bayi dipaksa untuk lurus, maka ini akan berpengaruh pada sendi-sendinya, yang kemudian bisa menyebabkan kerusakan tulang rawan. Ini merupakan bahaya bedong bayi yang harus menjadi perhatian orang tua.

YesDok Ads

Sindrom kematian mendadak pada bayi

Bahaya bedong bayi selanjutnya adalah sindrom kematian mendadak pada bayi, atau sudden infant death syndrome (SIDS). Ini merupakan kondisi di mana bayi yang berusia di bawah satu tahun yang tampak sehat, tiba-tiba meninggal dunia tanpa diketahui apa penyebabnya.

Saat dibedong, bayi bisa saja mengubah posisi tidurnya menjadi menyamping atau telungkup, dan ini bisa menaikan risiko SIDS pada bayi. Selain itu, bahaya bedong bayi yang mengakibatkan bayi alami SIDS juga bisa terjadi jika bedong terlalu longgar, sehingga kain bedong kemungkinan bisa bergeser dan menutupi mulut juga hidung bayi. Ini bisa membuat bayi kesulitan bernapas.

Bedong bayi yang terlalu ketat juga berbahaya, karena bisa membuat bayi kepanasan dan risiko SIDS menjadi meningkat.

Membedong bayi memang ada manfaatnya, namun jangan lupa pertimbangkan juga bahaya bedong bayi. Perhatikan jika bayi menjadi rewel dan memberontak saat dibedong. Ia bisa juga menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan saat dibedong, misalnya ketika keringatnya mulai berlebih, rambutnya basah, muncul ruam kemerahan di pipi, dan napasnya menjadi lebih cepat atau terengah-engah.

Saat si kecil menunjukkan tanda-tanda ini, orang tua sebaiknya segera melepas bedong bayi, agar jangan sampai terjadi bahaya pada dirinya. Saat membedong pun, orang tua harus memberikan ruang gerak untuk kaki bayi. Ini juga bisa bermanfaat untuk panggul bayi sehingga bisa lebih bebas bergerak.

Saat bayi sudah menginjak usia 2–3 bulan, maka sebaiknya Anda tak perlu lagi membedongnya, karena pada usia-usia ini, bayi mulai aktif bergerak, sehingga kemungkinan bahaya bedong bayi bisa lebih meningkat.

(Foto: focusonyourchild.com)

YesDok Ads