Beberapa penelitian mengungkapkan bagaimana seseorang dapat menurunkan risiko demensia dengan menghindari jenis makanan tertentu yang dapat mengganggu bakteri usus, meningkatkan risiko peradangan dan mempengaruhi kesehatan otak yang dapat melemahkan daya ingat dalam jangka panjang.

Seorang psikiater nutrisi, yang juga anggota fakultas di Harvard Medical School, mengemukakan tentang bagaimana bakteri usus dapat memicu peradangan otak yang mempengaruhi memori dan fokus.

Untuk itu, ada beberapa jenis asupan yang harus dihindari seseorang agar memiliki ingatan dan fokus yang lebih baik, sekaligus menurunkan risiko demensia dalam jangka panjang. Berikut adalah asupan yang harus dihindari tersebut.

1. Alkohol

Dengan meningkatnya tingkat stres, banyak orang ketergantungan pada alkohol, padahal minuman keras dapat mengakibatkan kabut otak dan sensasi gelisah sebagai efek langsung yang dapat bertahan di hari berikutnya juga.

2. Makanan tinggi nitrat

Menurut penelitian, bahan ini dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi. Sebuah studi baru-baru ini malah menghubungkannya dengan risiko yang lebih tinggi dari bakteri usus dan gangguan bipolar. 

3. Makanan yang digoreng

Dalam hal kesehatan kognitif, makanan yang digoreng seperti kentang goreng, ayam goreng dan makanan penutup seperti donat  memiliki efek buruk. Menurut sebuah penelitian, orang yang terlalu banyak mengonsumsi gorengan memiliki memori yang lebih rendah. Selain itu, makanan berkalori tinggi juga memicu peradangan pada pembuluh darah yang menyuplai darah ke otak.

4. Makanan indeks glikemik tinggi

Karbohidrat olahan seperti roti, pasta yang terbuat dari tepung halus merupakan sumber karbohidrat sederhana yang mudah terurai dan masuk ke aliran darah untuk meningkatkan kadar gula darah yang dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan, gangguan metabolisme, dan diabetes dalam jangka panjang.

5. Makanan dengan tambahan gula

Asupan gula yang berlebihan dapat mengganggu fungsi otak dan mempengaruhi daya ingat. Minuman bersoda manis yang sarat dengan gula rafinasi dan pemanis buatan lainnya dapat merusak kesehatan kognitif dalam jangka panjang.

(Foto : pixabay)