Pernahkah Anda mendengar tentang pengobatan hipnoterapi? Apa itu hipnoterapi?
Hipnoterapi adalah terapi berbasis hipnosis yang dimanfaatkan sebagai metode pengobatan. Hipnoterapi bekerja dengan cara memasuki alam bawah sadar seseorang, kemudian memberikan sugesti tertentu untuk membantu proses penyembuhan. Lalu, apa saja masalah kesehatan yang bisa diberikan pengobatan dengan hipnoterapi?
Manfaat utama dari hipnoterapi adalah membantu seseorang untuk lebih relaks, mengurangi stres dan kecemasan, dan membantu meredakan nyeri. Selain itu, metode hipnoterapi juga sering digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti:
- Gangguan tidur
- Masalah seksual
- Kecanduan merokok
- Obesitas
- Fobia atau ketakutan
- Insomnia
- Depresi
- Serangan panik
- Asma
Seorang hipnoterapis akan mengeksplorasi pikiran, perasan, atau ingatan yang menyakitkan dari seseorang, yang umumnya tersembunyi di alam bawah sadar. Seseorang yang menjalani hipnoterapi akan dibuat relaks dan fokus, sehingga terdorong untuk menceritakan ketakutan, trauma, atau rasa sakit yang ia alami, termasuk kapan pertama kali hal tersebut muncul.
Hipnoterapis biasanya akan memberikan sugesti tertentu kepada pasiennya, dengan tujuan untuk mengubah perilaku, kebiasaan, hingga persepsi mengenai permasalahan utama yang mengganggu.
Hipnoterapis biasanya akan menuntun pasiennya untuk menghadapi ketakutan atau rasa tidak nyaman yang mengganggunya, sehingga perlahan-lahan perasaan trauma atau ketakutan itu akan berkurang. Setelah sugesti masuk, hipnoterapis akan mengembalikan pasien ke alam sadar.
Akan tetapi, sebelum Anda memutuskan untuk menjalani hipnoterapi guna mengatasi masalah yang Anda miliki, ketahui dulu beberapa risiko yang mungkin timbul akibat menjalani sesi terapi ini. Hipnoterapi juga bisa membuat gejala bertambah parah, untuk itu, jangan lakukan hipnoterapi secara sembarangan.
Sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter, sebelum memutuskan untuk menjalani pengobatan dengan hipnoterapi. Ini dilakukan agar Anda mendapat lebih banyak manfaat hipnoterapi ketimbang risikonya.
(Foto: thehealthy.com)
