Amankah Kembali Olahraga di Tempat Gym?

May 16, 2020 | Iman

Tempat gym

Pemerintah tengah menggodok skema pemulihan ekonomi secara bertahap. Hal ini berdasarkan maraknya PHK yang diakibatkan ketatnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah. 

Beberapa tempat masuk dalam skema lampu hijau beroperasi kembali bertahap seperti mall, toko, hingga pusat kebugaran (gym). Sebagaimana kita tahu, ruang publik sudah jelas menjadi sarang kuman berbahaya. Dikhawatirkan pelonggaran PSBB menjadi awal munculnya gelombang kedua Covid-19. Lantas bagaimana menyikapinya? 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat lebih dulu mengkaji dampak yang ditimbulkan ketika gym dibuka kembali. Anjurannya tentang bagaimana kita berlaku bersih dan tata cara penggunaan mesin olahraga. 

Gym dan Kuman

Para peneliti menemukan bakteri yang resistan terhadap obat, virus flu, dan patogen lain pada sekitar 25% permukaan yang mereka uji di empat fasilitas pelatihan atletik yang berbeda.

"Ketika Anda memiliki kepadatan yang relatif tinggi, penyakit menular dapat menyebar dengan mudah," kata James Voos, dari RS Clevelend yang memimpin studi ini. 

Menambahkan pesan James, seorang profesor antikimikroba dari Carolina, Deverick Anderson mengatakan, Perlu dipahami jika peralatan olahraga bisa sangat sulit untuk disanitasi. Mengingat ada bentuk detil yang sulit dijangkau untuk dibersihkan.

Dalam mengurangi risiko, Anderson mengingatkan kita sebaiknya mendisinfeksi diri sendiri dan setiap permukaan yang hendak disentuh di tempat gym. "Yang bisa dilakukan ialah semprotkan, tunggu, basuh, dan ulangi," kata Anderson. 

CDC menganjurkan seharusnya ada wastafel dengan sabun, serta tempat gym perlu memiliki ventilasi yang baik sebagai standar operasional. Dihimbau agar pengunjung membawa handuk bersih sendiri agar tidak mudah membasuh keringat dengan tangan kosong. 

Mesin alat berlatih kardio seperti treadmil atau sepeda statis seharusnya berada di ruang khusus, karena virus dapat mudah menyebar melalui droplet. Pengelola gym juga perlu membatasi jumlah pengunjung untuk mengurangi kepadatan berlatih. 

Bijak dan Prioritas

Keputusan tentang apakah gym akan kembali ramai setelah dibuka tergantung pribadi kita. Pilihan kembali berolahraga dan risiko infeksi tetap selalu ada. 

"Risiko tidak akan pernah menjadi nol ketika Anda kembali ke tempat gym, yang terpenting sadarilah langkah-langkah pencegahannya," Anderson menambahkan. 

(Foto: dailymercury.com)

YesDok Ads