Sexuality
Adult
+1

Adakah Kaitan Bersepeda dengan Disfungsi Ereksi? Ini Faktanya

March 20, 2023 | Iman

Kaitan Bersepeda dengan Disfungsi Ereksi

Bersepeda memiliki banyak kelebihan dibanding olahraga lain dan termasuk dalam jenis olahraga yang low impact sehingga tidak menyebabkan tekanan berlebih pada sendi atau jaringan otot sehingga tidak berisiko tinggi untuk cedera bagi pemula atau lansia. 

Bersepeda juga mudah untuk dilakukan karena tidak memerlukan keahlian khusus, serta intensitas dan durasinya bisa disesuaikan dengan kemampuan tiap orang. Bersepeda juga bisa dilakukan bersama-sama dengan teman-teman, keluarga, maupun komunitas sehingga dapat pula dijadikan sebagai ajang menjalin keakraban.

Saat ini banyak beredar informasi yang mengatakan bahwa bersepeda dapat membuat pria mandul dan mengalami disfungsi ereksi. Apakah ini benar? Perlu diketahui bahwa organ seksual dan reproduksi pria pada dasarnya ada beberapa bagian yaitu penis, prostat, saluran kencing (uretra), skrotum, testis, saluran vas deferens, dan kandung kemih. Lantas adakah Kaitan Bersepeda dengan Disfungsi Ereksi?

Saat bersepeda, bagian saddle dari sepeda memberikan tekanan pada area perineum, yaitu area yang berada diantara bagian bawah skrotum dan anus. Tekanan pada area perineum ini juga dapat diperberat dengan getaran saat bersepeda. 

Hal ini membuat arteri dan saraf pudendus terhimpit sehingga menyebabkan  penurunan oksigen sementara, alhasil terjadilah mati rasa/kebas di area perineum selama beberapa saat dan ini sering dihubungkan dengan risiko impotensi yang meningkat sebesar 1,4 kali. 

Walaupun pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa bersepeda tidak berhubungan dengan disfungsi ereksi, namun ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko disfungsi ereksi dan kebas saat bersepeda.

1. Menyesuaikan sepeda dengan tubuh (bike fitting)

Bike fitting yang sesuai dapat mengurangi risiko cedera area perineum (disarankan dengan trained bicycle fit specialist). Pilih sepeda dengan ukuran yang sesuai dengan tubuh. Kemudian atur tinggi saddle sepeda supaya pada bagian tungkai bawah sedikit menekuk. Posisi handlebar yang baik adalah yang lebih rendah dari saddle. Terkait posisi badan saat sepeda, lebih dianjurkan agar posisi tubuh sedikit lebih upright (lebih tegak) untuk mengurangi tekanan di area perineum.

YesDok Ads

2. Memilih saddle yang lebar dan short-nose

Saddle short-nose paling banyak diteliti memiliki tekanan terendah pada perineum saat bersepeda. Distribusi berat badan lebih merata dan penurunan aliran darah hanya sebesar 20% dibanding saddle biasa - 80%.

3. Menggunakan padding (pada sepeda atau padded short)

Padded short merupakan celana pendek dengan bantalannya untuk lapisan perlindungan ekstra sehingga dapat mencegah terjadinya baal.

4. Beristirahat secara berkala untuk mengurangi risiko baal

Lakukan istirahat secara periodik (30 detik tiap 10 menit dengan cara naik di atas pedal). Berdiri sebanyak >20% durasi saat bersepeda mengurangi risiko baal. Bersepedalah dengan durasi dan intensitas yang sesuai, beri jeda bila sudah mulai kesemutan/baal pada area perineum.

YesDok menyediakan dokter profesional yang memungkinkan Anda berkonsultasi dari mana saja dan kapan saja. Konsultasi keluhan dan tanya dokter mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

(Dok: Active)

YesDok Ads