5 Penyebab Lambatnya Metabolisme di Tubuh

July 23, 2019 | Helmi

Anda menjadi salah satu orang yang begitu bekerja keras untuk mengurangi tumpukan lemak di tubuh. Namun ada sebagian lainnya, yang meskipun sudah makan sangat banyak, tetap saja tidak ada bobot yang bertambah di tubuh mereka.

Perbedaan antara Anda dan mereka adalah cara kerja metabolismenya. Proses alami ini membantu tubuh membakar makanan untuk energi guna mendukung fungsi sehari-hari, seperti detak jantung, fungsi otak, dan pernapasan.

Seberapa cepat atau lambat itu terjadi secara signifikan mempengaruhi kenaikan berat badan seseorang. Orang-orang yang memiliki metabolisme cepat dapat membakar lebih banyak energi yang membuatnya lebih ramping tanpa secara aktif berolahraga atau mengikuti diet ketat.

Sementara itu, bagi Anda yang memiliki metabolisme yang lambat, membutuhkan upaya ekstra untuk membakar makanan dan mengubahnya menjadi bahan bakar untuk tubuh.

Terdapat beberapa alasan mengapa seseorang memiliki metabolisme tubuh yang lambat. Berikut beberapa penyebabnya:

Anda Tidak Suka Kopi

Ketika Anda melewatkan kopi di pagi hari, Anda juga kehilangan kesempatan untuk mempercepat metabolisme Anda. Kafein memainkan peran penting dalam laju metabolisme Anda. Minumlah secangkir kopi sebelum berolahraga dan nikmati efek pembakaran lemak dan kalori yang lebih cepat.

Latihan Kardio

Mereka yang banyak berkeringat saat berolahraga akan menurunkan berat badan lebih banyak. Itu mungkin membantu tetapi latihan kardio sebenarnya dapat merusak metabolisme Anda.

Cobalah latihan kekuatan sebagai gantinya yang telah dikenal efektif untuk mempercepat metabolisme. Mengembangkan lebih banyak latihan otot memicu lebih banyak proses pembakaran lemak dalam tubuh.

YesDok Ads

Satu studi menunjukkan bahwa setidaknya 11 menit latihan selama tiga hari seminggu dapat menyebabkan laju metabolisme lebih cepat dan peningkatan pembakaran lemak dan kalori.

Kalori yang Rendah

Terlalu banyak orang percaya bahwa diet rendah kalori dapat membantu mengurangi berat badan. Namun, satu penelitian menunjukkan bahwa jumlah kalori yang buruk dalam tubuh dapat merusak metabolisme.

Diet rendah kalori dapat memengaruhi hormon leptin yang mengirimkan sinyal ke otak ketika Anda harus berhenti makan. Kekurangan leptin berkontribusi pada obesitas.

Kurang Tidur

Tidur yang cukup telah lama dikenal untuk membantu mencegah penambahan berat badan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa gangguan tidur dapat menyebabkan laju metabolisme yang lambat dan risiko diabetes dan obesitas yang lebih tinggi.

Bakteri Usus

Tambahkan prebiotik ke dalam diet Anda untuk memicu beberapa bakteri pelangsing usus. Raspberry, blueberry, dan kopi menyediakan polifenol yang dapat membantu meningkatkan metabolisme. Buah kaya serat lainnya juga bisa membantu Anda.

(Foto: Healthy Diet Magazine)

YesDok Ads