Terserang flu tidak pernah menyenangkan. Gejala demam yang tiba-tiba, sakit tenggorokan, menggigil, dan nyeri bisa membuat Anda ingin bersembunyi di balik selimut berlama-lama.

Menurut Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan Amerika (CDC) flu dapat berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius seperti pneumonia atau bronchitis. Kondisi ini bisa membuat Anda dirawat inap.

Selain itu, jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti asma atau penyakit jantung, flu dapat memperburuk gejala. Lantas bagaimana cara mengetahui Anda atau anggota keluarga berisiko tinggi mengalami komplikasi terkait flu?

1. Orang dengan Penyakit Bawaan dan Imunitas Lemah

Jika Anda menghadapi kondisi kesehatan kronis seperti asma, penyakit jantung, diabetes, hati, atau ginjal, Anda berisiko lebih tinggi terkena komplikasi terkait flu. Komplikasi dapat mencakup hal-hal seperti pneumonia, bronkitis, dan infeksi sinus dan masalah pada telinga.

Ketika tubuh Anda menghadapi masalah kesehatan kronis, sistem kekebalan Anda sudah kelebihan beban dan rentan sakit. Hal yang sama berlaku jika Anda memiliki penyakit bawaan atau jika Anda menerima obat yang membahayakan kekebalan Anda seperti kemoterapi, radiasi, atau kortikosteroid kronis maka rentan mengalami komplikasi flu serius.

2. Usia di atas 50 tahun

Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan Anda memiliki waktu yang lebih sulit untuk menangkis kuman berbahaya. Kondisi ini meningkatkan kerentanan terkena flu dan mengembangkan komplikasi seperti bronkitis, pneumonia, atau infeksi bakteri sekunder selain virus flu. Hal itulah mengapa orang dewasa di atas 50 tahun dianggap sebagai kelompok prioritas tinggi untuk vaksinasi flu. 

3. Anak Kecil

Flu lebih mungkin menjadi berbahaya pada anak-anak di bawah lima dibandingkan dengan anak-anak yang lebih tua atau orang dewasa. Hal ini karena sistem kekebalan mereka masih berkembang, mereka juga tidak dapat melawan infeksi secara maksimal.

4. Wanita Hamil

Kehamilan menyebabkan perubahan pada sistem kekebalan, jantung, dan paru-paru yang membuat calon ibu lebih rentan terhadap komplikasi terkait flu seperti bronkitis atau pneumonia. Menurut CDC, golongan ini berpotensi meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, atau berat lahir rendah.

(Foto: pixabay)